Bengkulu (Antara) - Universitas Bengkulu (Unib), Provinsi Bengkulu, menerapkan pengawasan ketat untuk berbagai kegiatan mahasiswa yang digelar di luar kampus demi menekan potensi terjadinya tindak kekerasan yang mengatasnamakan Ospek pada penerimaan mahasiswa baru 2017.

"Kegiatan di luar kampus harus ada pengawalan dosen, jika tidak, kami tidak segan-segan memberikan sanksi keras, ya dikeluarkan, `drop out`," kata Rektor Universitas Bengkulu Dr Ridwan Nurazi di Bengkulu, Jumat.

Saat ini, kata dia, sedang memasuki tahun ajaran baru. Biasanya banyak kegiatan pengenalan kampus yang akan digelar untuk mahasiswa baru dari mahasiswa tingkat atas.

Setiap unit kegiatan mahasiswa atau UKM memiliki kegiatan tersendiri dan kemungkinan juga ada yang menggelar di luar kampus Universitas Bengkulu.

"Kita sudah tegaskan ke UKM-UKM bahwa tidak ada ospek untuk mahasiswa baru, tidak ada kekerasan. Jika terjadi makan ranahnya pidana, silahkan laporkan mereka yang menggelar itu," katanya.

Rektor juga meminta peran dari mahasiswa baru untuk memberikan informasi jika ada dugaan pengenalan kampus atau pengenalan organisasi yang akan digelar oleh UKM atau Badan Eksekutif Mahasiswa.

Informasi tersebut diperlukan sebab mungkin saja ada kegiatan mahasiswa yang ternyata sengaja tidak dilaporkan ke pihak universitas oleh panitia penyelenggara sehingga luput dari pantauan kampus.

Universitas Bengkulu, Provinsi Bengkulu, pada 2017 akan menerima sebanyak 3.600 mahasiswa baru. Ada tiga jalur masuk yang bisa diikuti untuk bergabung menjadi mahasiswa Universitas Bengkulu.

Pertama, melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

"Untuk SNMPTN, tahapan pendaftaran sudah dimulai pada 21 Februari lalu dan proses seleksi digelar pada 14 Maret sampai 14 April 2017 mendatang," ujarnya. ***4***

Pewarta: Boyke LW

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017