Bengkulu (Antara) - Anggota Komunitas Mangrove Bengkulu (KMB) menguji coba pembuatan ekosistem mangrove baru di Pulau Tikus, untuk menyelamatkan pulau kecil itu dari terjangan gelombang Samudera Hindia.

"Kami membuat semi studi untuk membuat ekosistem mangrove baru di Pulau Tikus, tujuannya untuk menyelamatkan daratan pulau itu dari gerusan abrasi," kata Koordinator Komunitas Mangrove Bengkulu, Riki Rahmansyah di Bengkulu, Rabu.

Ia mengatakan dari penelusuran sejumlah literatur dan percobaan beberapa pihak yang menanam mangrove di pulau terpencil tanpa sumber air tawar dapat dilakukan di beberapa wilayah.

Setelah menemukan jenis mangrove yang paling adaptif dengan air laut, jenis Rhizophora stylosa yang banyak tumbuh di Pulau Enggano menjadi pilihan.

Metode penanaman yang diterapkan kata Riki yakni teknik Riley Encased Method (REM) dengan menancapkan paralon yang sudah dibelah di atas pasir atau media tanam lalu memasukkan bibit mangrove ke dalamnya.

"Fungsi paralon untuk melindungi tanaman dari terjangan gelombang dan bahannya lebih elastis dibanding bambu," katanya.

Ia mengatakan kendala utama dalam penananam mangrove tersebut yakni gelombang tinggi hingga gangguan dari pengunjung yang berwisata di pulau berjarak 10 mil dari Kota Bengkulu itu.

Pulau Tikus yang ditopang karang hampir seluas 200 hektare merupakan pulau kecil tak berpenghuni yang mulai dilirik untuk wisata bahari. Dalam beberapa tahun terakhir, Pulau Tikus mengalami penyusutan daratan akibat laju abrasi tinggi. Luas daratan pulau saat ini tersisa 0,6 hektare dari sebelumnya mencapai dua hektare.

Bagi nelayan Kota Bengkulu, pulau tersebut berfungsi vital, salah satunya tempat berteduh saat badai menerpa wilayah perairan Bengkulu.

"Karang Pulau Tikus ini juga tempat berkembang biak ikan dan udang sehingga banyak nelayan mencari ikan di sekitar pulau ini," kata David, nelayan Kelurahan Pondok Besi, Kota Bengkulu.

Tak hanya itu, keberadaan menara suar di Pulau Tikus juga menjadi penunjuk arah yang berfungsi penting bagi nelayan saat menjalankan profesi mereka.

Sebelumnya pemerintah Provinsi Bengkulu berencana mereklamasi Pulau Tikus untuk menyelamatkan daratan pulau dari gerusan ombak Samudera Hindia.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bengkulu, Ricky Gunarwan mengatakan rencana reklamasi sudah disampaikan ke Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).***3***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017