Bengkulu (Antara) - Bank Indonesia merekomendasikan lima sasaran pokok pembangunan wisata yang bisa segera dimulai pemerintah provinsi, kabupaten dan kota di Bengkulu sejak 2017.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu Endang Kurnia Saputra di Bengkulu, Kamis menyebutkan sudah saatnya Bengkulu seperti provinsi lainnya yang menggantungkan perekonomiannya dari sektor wisata.

"Yang pertama menyusun `grand design` objek pariwisata terintegrasi, selanjutnya diiringi dengan merumuskan regional `branding` untuk meningkatkan nilai jual sektor wisata," kata dia.

Sasaran pembangunan ketiga, lanjut Endang, yakni meningkatkan kerja sama bilateral dengan pemerintah provinsi yang memiliki keunggulan wisata kompetitif.

"Semua itu tak akan terbentuk dengan baik jika tidak ada SDM yang berkompeten, jadi juga butuh pembangnan sumber daya manusia untuk dunia pariwisata," kata dia.

Pembangunan terpenting terakhir, yakni meningkatkan daya dukung perbankan dan pelaku ekonomi dalam menyediakan infrastruktur pembayaran nontunai.

Lima, rekomendasi ini, lanjut Endang, perlu digiatkan sebab Bengkulu memiliki modal dasar yang cukup besar di sektor wisata. Bengkulu memiliki berlimpah deatinasi, seperti wisata maritim, sejarah, arkeologi, budaya, ziarah maupun wisata pendidikan.

Namun ironisnya, dalam kurun waktu 2010-2013, dari 14 miliar dolar AS belanja wisatawan asing yang mengalir ke Sumatera, hanya 0,12 persen saja yang mengalir ke Bengkulu.

"Ini merupakan saat yang tepat ketika pemerintah pusat saat ini telah mendesain pariwisata menjadi sumber perekonomian nasional dengan target 20 juta wisatawan di 2019," ujarnya.***1***

Pewarta: Boyke LW

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017