Bengkulu (Antara) - Dinas Pendidikan Provinsi Bengkulu mulai tahun 2017 mulai mencanangkan pembentukan dana abadi dunia pendidikan dengan melibatkan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) negeri dan swasta.

Dana abadi itu nantinya akan digunakan untuk membantu siswa kurang mampu dalam menempuh jenjang pendidikan lebih tinggi sekaligus mengurangi angka kemiskinan di Provinsi Bengkulu, kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Bengkulu Ade Erlangga, Jumat.

Ia mengatakan untuk mengumpulkan dana abadi dunia pendidikan itu antara lain melalui usaha ternak sapi yang setiap sekolah tahap pertama ini akan diberikan lima ekor sapi untuk digemukkan.

Sedangkan SMK baik negeri maupun swasta di Provinsi Bengkulu saat ini tercatat 225 sekolah tersebar pada sepuluh kabupaten/kota.

Proses ternak sapi itu nantinya akan kerja sama dengan pihak pengusaha swasta perkebunan besar kelapa sawit yang mana program integrasi sawit dengan sapi mereka sudah berkembang biak mencapai ribuan ekor.

"Program itu akan digulirkan mulai 2017 dengan tujuan ikut membantu program pemerintah provinsi dalam hal pengentasan kemiskinan dan tak ada lagi anak warga miskin yang tak bersekolah," kata Ade.

Dia mengakui saat ini masih banyak anak sekolah yang putus sekolah akibat orang tuanya kurang mampu, terutama di wilayah pedesaan yang jauh dari ibukota kecamatan dan kabupaten.

Sedangkan untuk mengurangi penangguran anak usia sekolah yang nakal, pihaknya akan kerja sama dengan TNI, terutama anggota Koramil karena mereka terbiasa dengan disiplin tinggi untuk melatih anak nakal menjadi manusia berguna di masyarakat.

Untuk biaya pembinaan tersebut nantinya akan diambil dari dana abadi dunia pendidikan yang tersimpan pada sektiap sekolah yang jumlahnya akan mencukupi.

Setelah berhasil program dengan lima ekor sapi itu, nantinya setiap sekolah akan ditambah menjadi sepuluh hingga 20 ekor, bila dikalikan dengan 225 sekolah maka jumlahnya mencapai 4.500 ekor.

Bila setiap ekor menghasilkan uang sepuluh juta rupiah, maka dana abadi setiap sekolah sudah terkumpul Rp45 miliar, dana itu bisa membantu warga miskin untuk menyekolahkan anak ke jenjang perguruan tinggi.

Ia menambahkan, selain itu ada juga usaha program penanaman cabai merah yang setiap murid akan menanam lima pohon cabai. Jumlah murid SMK pertanian negeri dan swasta di wilayah itu mencapai 44 ribu orang, dan diharapkan program itu berhasil dengan menanam cabai sebanyak 220 ribu batang.

Bila tanaman cabai itu menhasilkan sepuluh kilogram per batang, maka akan terkumpul 22 ton cabai merah dengan harga rata-rata Rp20 ribu per kilogram, maka sudah menghasilkan dana sekitar Rp4,4 miliar, jelasnya. ***4***

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017