Bengkulu (Antara) - Perdesaan di Provinsi Bengkulu pada Maret 2017 mengalami inflasi bulanan sebesar 0,37 persen (mtm), sedikit lebih tinggi jika dibandingkan dengan inflasi Kota Bengkulu sebesar 0,23 persen.

"Untuk inflasi perdesaan lebih didominasi oleh kelompok makanan jadi dan kesehatan masing-masing mengalami inflasi 0,71 dan 0,77 persen," kata Kepala Bidang Statistik dan Distribusi Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu Nurul Hasanudin, di Bengkulu,Selasa.

Kenaikan harga rokok, biskuit serta makanan jadi lainnya ternyata memberi dampak yang cukup signifikan terhadap inflasi perdesaan Bengkulu,

Sedangkan kelompok bahan makanan malah tidak ikut terdorong naik, sepanjang Maret 2017 menunjukkan deflasi 0,15 persen, akibat sejumlah daerah di Bengkulu baru saja menggelar panen raya baik komoditas padi maupun sayuran.

Pada sisi pendapatan, petani Bengkulu mengalami penurunan pada Maret 2017, yaitu pada sektor tanaman pangan, peternakan, serta perikanan tangkap.

Pendapatan petani tanaman pangan turun 1,48 poin, pada Februari 2017 dicatat sebesar 95,38 poin, sedangkan Maret 2017 turun menjadi 93,98 poin.

Para peternak juga merasakan hal yang sama, pada Februari 2017 pendapatan petani dicatat sebesar 109,15 poin dan pada Maret 2017 menjadi 108,45 poin atau turun sekitar 0,64 poin.

Sedangkan pendapatan nelayan serta petani budi daya juga mengalami penurunan sekitar 0,27 poin pada Maret 2017.

"Untuk subsektor nelayan tergerus cukup besar yakni 1,15 poin, cuaca hujan bekepanjangan membuat pendapatan mereka jauh lebih rendah dari biasanya," ujarnya.***3***

Pewarta: Boyke LW

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017