Bengkulu (Antara) - Tim Ombudsman Perwakilan Provinsi Bengkulu menemukan sejumlah pelanggaran dalam penyelenggaraan ujian nasional tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat di daerah itu.

"Ada beberapa pelanggaran yang ditemukan tim, tapi secara keseluruhan pelaksanaan ujian nasional berjalan lancar," kata Kepala Ombudsman Perwakilan Provinsi Bengkulu, Herdi Puryanto di Bengkulu, Selasa.

Tim Ombudsman memantau delapan sekolah yang terdiri atas empat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan empat SMA yang terdapat di Kabupaten Bengkulu Utara, Rejanglebong, Kepahiang dan Seluma.

Pelanggaran ditemukan saat mengawasi penyelenggaraan ujian nasional (UN) di salah satu SMK di Curup, Kabupaten Rejanglebong. Saat ujian berlangsung, Wakil Bupati Rejanglebong Iqbal Bastari masuk ke dalam ruangan untuk memberikan motivasi dan arahan kepada peserta ujian.

"Padahal dalam peraturan penyelenggaraan ujian nasional jelas disebutkan yang bisa memasuki ruang ujian hanya pengawas, proktor dan peserta ujian," kata Herdi.

Kejadian serupa kembali terjadi saat penyelenggaraan UN tingkat SMA di Kabupaten Kepahiang. Bupati Kepahiang Hidayatullah Sjahid masuk ke ruangan untuk meninjau penyelenggaraan ujian.

Herdi mengatakan, pelanggaran tersebut termasuk ringan namun seharusnya tidak lagi terulang pada pelaksanaan ujian berikutnya.

"Ada juga catatan dari Kepahiang, pengawas sibuk bermain telepon genggam, padahal jelas penggunaan telepon seluler dilarang saat ujian berlangsung," katanya.

Sementara untuk pengawasan UN tingkat SMA, tim diturunkan ke Kabupaten Seluma. Seluruh sekolah menyelenggarakan ujian berbasis kertas pensil.

Asisten Ombudsman, Irsan Hidayat mengatakan, di SMA Negeri 1 Seluma ditemukan dua amplop soal yang tidak bersegel.

"Menurut keterangan panitia, amplop soal yang tidak bersegel itu diterima dari pusat dengan kondisi tidak bersegel," ujarnya.

Sejumlah catatan itu, kata dia, akan disampaikan ke Ombudsman RI sebagai catatan dalam evaluasi penyelenggaraan UN 2017.

Penyelenggaraan UN tingkat SMA memasuki hari kedua, dengan jumlah peserta mencapai 17.033 orang, hampir 10.000 siswa mengikuti UN berbasis komputer dan sisanya berbasis kertas pensil.***4***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017