Pernahkah Anda memasuki hutan yang bunganya ukuran tidak biasa atau raksasa bermekaran? Di wilayah Bengkulu, ada bunga Rafflesia arnoldii (padma raksasa) berdiameter 1 meter.

Selain itu, ada pula Amorphophallus titanum (keribut atau bunga bangkai raksasa) setinggi 4 meter yang sewaktu-waktu mekar di habitat aslinya.

"Ini pengalaman luar biasa, baru pertama kali dalam seumur hidup," kata Amanda, turis asal Australia yang berkesempatan menyaksikan Rafflesia gadutensis di kawasan hutan lindung Boven Lais di wilayah Kabupaten Bengkulu Utara, belum lama ini.

Rafflesia gadutensis merupakan satu dari empat jenis rafflesia yang teridentifikasi di hutan Bengkulu. Meski berukuran lebih kecil daripada Rafflesia arnoldii, bunga ini tergolong raksasa dengan diameter mencapai 50 sentimeter.

Amanda mengatakan bahwa dirinya sudah lama mengenal dan mengetahui bunga rafflesia dari berabagai literatur, termasuk foto-foto di internet. Namun, menyaksikan bunga langka itu secara langsung di habitatnya baru terwujud di Bengkulu.

Habitat rafflesia di wilayah hutan lindung Boven Lais menjadi strategis karena kawasan itu sebelumnya dikenal dengan wisata air terjun Palak Siring Kemumu yang merupakan objek wisata andalan Kabupaten Bengkulu Utara.

Untuk mengakses lokasi ini, pengunjung harus menempuh perjalanan dengan kendaraan roda empat atau roda dua selama 1 hingga 1,5 jam dari Kota Bengkulu.

Anggota Komunitas Peduli Puspa Langka Kabupaten Bengkulu Utara Septian Riki mengatakan bahwa kunjungan wisatan asing tersebut membuat mereka makin bersemangat untuk melestarikan puspa langka endemik Bengkulu itu.

"Ini kunjungan kedua turis mancanegara setelah ada juga turis dari Prancis untuk melihat bunga rafflesia," katanya.

Akhir pekan ini, tiga jenis bunga langka yang mekar sempurna di tiga lokasi berbeda di Bengkulu Utara.

Anggota KPPL Bengkulu Utara Dani Umbara menyebutkan tiga jenis bunga langka tersebut, yakni Rafflesia gadutensis berdiameter 50 cm, Amorphophallus variabilis setinggi 2 meter, dan Amorphophallus paeonifolius setinggi 50 cm dengan diameter 40 cm.

Satu bunga Rafflesia gadutensis ditemukan mekar di kawasan hutan lindung Boven Lais, tepatnya di hulu Sungai Nokan. Untuk menjangkau lokasi ini, pengunjung perlu mempersiapkan fisik yang baik sebab jalurnya berbukit dan tebing curam.

"Bagi penggemar wisata alam bebas, spot ini sangat direkomendasikan karena kita akan melintasi ekosistem hutan tropis yang masih asri," katanya.

Satu bunga bangkai Amorphophallus variabilis atau dalam bahasa lokal disebut bunga keribut setinggi 2 meter mekar di kompleks wisata air terjun Palak Siring.

Selain hutan Boven Lais, bunga rafflesia juga kerap mekar di kawasan Cagar Alam Taba Penanjung di Kabupaten Bengkulu Tengah.

Satu kuntum Rafflesia arnoldii dengan diameter mencapai 70 cm tengah mekar di kawasan hutan berjarak 48 kilometer dari Kota Bengkulu itu, Rabu (19/4).

Sejak diinformasikan ke publik, lokasi bunga mekar di hutan sekitar Desa Taba Teret itu dipadati pengunjung yang ingin menyaksikan keunikan bunga langka itu.

"Sangat unik dan ini peristiwa langka ada rafflesia dengan enam kelopak, biasanya hanya lima," kata Jeni Rama, pengunjung.

Kesempatan langka itu pun diabadikan sejumlah pengunjung dengan berfoto bersama bahkan dengan swafoto atau "selfie".

Lokasi bunga mekar di kawasan Bukit Barisan Kabupaten Bengkulu Tengah yang merupakan jalan lintas menghubungkan Povinsi Bengkulu dengan Sumatera Selatan membuat lokasi itu kerap dipadati pengunjung yang ingin menyaksikan bunga raksasa tersebut.

Gilang Ibnu, warga Desa Taba Teret, Kabupaten Bengkulu Tengah menyebutkan ada dua kawasan hutan yang menjadi habitat bunga langka Rafflesia arnoldii di wilayah itu, yakni Hutan Lindung Bukit Daun dan Cagar Alam Taba Penanjung.

Dari badan jalan raya, pengunjung hanya perlu berjalan kaki sejauh 20 meter ke dalam hutan untuk menyaksikan keunikan bunga terbesar di dunia itu.

Gilang bersama rekannya yang membentuk kelompok peduli rafflesia rutin memasang papan pengumuman di tepi jalan raya bila ada bunga mekar untuk memudahkan pengunjung menemukan lokasi itu.

"Kami juga sudah membuat jalan setapak guna memudahkan pengunjung menuju lokasi habitat bunga," katanya.

Untuk memasuki kawasan itu, para pengunjung tidak dipungut biaya. Namun, disediakan kotak sumbangan sukarela yang dananya untuk mengawasi dan mengamankan hutan tempat tumbuh bunga itu.



Daya Tarik Wisata
Rafflesia arnoldii merupakan jenis rafflesia paling populer karena merupakan jenis rafflesia yang pertama kali teridentifikasi oleh Sir Stamford Raffles dan Dr. Joseph Arnold pada tahun 1818 di Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu.

Bunga ini menjadi ikon Provinsi Bengkulu yang dijuluki padma raksasa atau "The biggest of flower in the world" dengan diameter 70 cm hingga 110 cm serta predikat sebagai Puspa Langka Nasional yang ditetapkan dalam Keppres Nomor 4 Tahun 1993.

Pengurus Asosiasi Biro Perjalanan Wisata (Asita) Bengkulu mengatakan bahwa keunikan bunga langka Rafflesia arnoldii mampu memukau wisatawan asing untuk datang dan melihat bunga itu di habitatnya di hutan Bengkulu.

"Sampai saat ini, baru bunga Rafflesia arnoldii yang mampu mendatangkan wisatawan secara spontan ke Bengkulu," kata Direktur PT Alesha Wisata Krishna Gamawan.

Ia mencontohkan Rafflesia arnoldii di kawasan Hutan Lindung Bukit Daun Kabupaten Kepahiang, berjarak 54 kilometer dari Kota Bengkulu mampu menarik turis asal Jepang.

Meski memperoleh informasi tentang bunga mekar tersebut secara mendadak, dia mengatakan bahwa turis tersebut secara spontan memesan tiket perjalanan wisata ke Indonesia dengan tujuan habitat Rafflesia arnoldii di Bengkulu.

"Ini membuktikan bahwa Rafflesia arnoldii yang sudah menjadi ikon Bengkulu dapat mendatangkan turis untuk menikmati keunikannya di habitatnya secara langsung," ucapnya.

Keunikan bunga Rafflesia arnoldii, menurut Krishna, dapat dijadikan sebagai duta ekowisata untuk menggaet turis domestik maupun mancanegara ke Bengkulu.

Apalagi, habitat bunga tersebut juga menyebar di beberapa wilayah, antara lain, Kabupaten Kaur, Bengkulu Utara, Bengkulu Tengah, Kepahiang, Mukomuko, dan Lebong.

"Pembinaan terhadap kelompok masyarakat yang mengelola habitat bunga ini yang perlu ditingkatkan, apalagi sudah terbentuk beberapa kelompok pelestari," ucapnya.

Koordinator Komunitas Peduli Puspa Langka (KPPL) Bengkulu Sofian Ramadhan menyebutkan ada empat kelompok masyarakat pelestari bunga Rafflesia di Bengkulu.

Sebanyak empat kelompok tersebut di kawasan wisata Kemumu, Kabupaten Bengkulu Utara, wilayah Padang Guci, Kabupaten Kaur, Desa Tebat Monok Kabupaten Kepahiang, dan Desa Taba Teret Kabupaten Bengkulu Tengah.

"Kelompok pelestari ini secara swadaya mengawasi dan memantau habitat bunga rafflesia yang tumbuh di kawasan hutan Bengkulu," katanya.***1***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017