Mukomuko (Antara) - Pembangunan tambak udang di sepanjang pesisir pantai di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, terancam batal karena terkendala jauhnya jarak tempuh untuk membawa bibit udang dari Jakarta ke daerah itu, yakni selama lebih dari delapan jam.

"Pembangunan tambak udang di daerah ini terkendala jauhnya jarak tempuh membawa bibit udang dari sumber pembibitan udang ke daerah itu. Waktu yang dibutuhkan membawa bibit udang dari lokasi pembibitan tidak boleh lebih dari delapan jam," kata Bupati Mukomuko, Choirul Huda, di Mukomuko, Selasa.

Investor gabungan pengusaha dari Jakarta sebelumnya berencana membangun tambak udang di sepanjang pesisir pantai di kabupaten setempat.

Bupati mengatakan, saat ini pihaknya dan investor sedang mencari solusi untuk membawa bibit udang dari lokasi pembibitan ke daerah itu dengan selamat.

Ia mengusulkan, investor menggunakan pesawat untuk membawa bibit udang ke daerah itu dengan selamat.

"Kita mengantisipasi jangan sampai lewat dari delapan jam. Karena kalau selama itu bibit udang tersebut bisa mati," ujarnya.

Terkait dengan lokasi pembangunan tambak udang, ia mengatakan, berada di sepanjang pinggir pantai di daerah itu.

Ia mengatakan, pihaknya menyiapkan lahan untuk tambak udang di pinggir pantai di daerah itu. Sedangkan luas lahan yang dibutuhkan oleh investor tersebut seluas diatas 100 hektare.

Ia mengatakan, pihaknya mencari dua lokasi untuk tambak udang di pinggir pantai Mukomuko, yakni pinggir pantai di Kecamatan Kota Mukomuko dan pantai Desa Air Hitam, Kecamatan Sungai Rumbai.***3***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017