Rejang Lebong (Antara) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menyesalkan minimnya realisasi pelelangan proyek fisik di daerah itu.

Menurut keterangan Wakil Ketua II DPRD Rejang Lebong, Surya, saat ditemui di Rejang Lebong, Rabu, dari puluhan paket proyek fisik yang ada di dalam APBD 2017, yang sudah dilelang baru satu paket.

"Saat ini baru ada satu paket proyek fisik yang sudah ditenderkan, jelaskan ini sangat mengecewakan karena APBD Rejang Lebong tahun 2017 sudah disahkan pada tahun 2016," katanya.

Pengesahan APBD Rejang Lebong 2017, kata dia, disahkan oleh dewan setempat pada 29 November 2016 dan menjadi yang tercepat di Provinsi Bengkulu. Namun pengesahan APBD yang cepat ini tidak diiringi dengan realisasi pengerjaan kegiatan pembangunan yang memuaskan.

Dari puluhan paket proyek fisik yang dibiayai APBD Rejang Lebong yang sudah ditenderkan di layanan pengadaan secara elektronik (LPSE) Rejang Lebong ialah paket proyek peningkatan jalan lingkungan di Desa Kampung Sajad dan Desa Air Mundu, Kecamatan Bermani Ulu senilai Rp1 miliar.

Lambannya proses penyerapan APBD tahun ini tambah dia, seharusnya menjadi evaluasi dinas terkait agar melakukan percepatan tendernya sehingga proses pelelangannya baik secara administrasi maupun teknisnya sudah dilaksanakan pada awal 2017, namun sayang hingga akhir bulan keempat realisasinya masih sedikit.

"Jika penyerapan APBD 2017 tidak terserap secara maksimal maka berpengaruh pada anggaran berikutnya yakni pembahasan APBD perubahan 2017. Jika belum terserap, maka tidak mungkin akan ditambah anggaran pada APBD perubahan nanti," ujarnya.

Sebelumnya, Bupati Rejang Lebong Ahmad Hijazi menegaskan, dirinya akan mengevaluasi lambanya pengerjaan proyek pembangunan fisik 2017. Proyek fisik ini seharusnya sudah berjalan, mengingat pengesahan APBD 2017 telah dilakukan pada November 2016 lalu. ***3***

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017