Bengkulu (Antara) - Badan Pengawas Obat dan Makanan Provinsi Bengkulu meningkatkan pengawasan makanan yang dijual di pasaran sejak satu minggu sebelum bulan puasa Ramadhan hingga seminggu setelah lebaran 2017.

"Kita akan merazia baik pasar modern, pasar tradisional maupun distributor," kata Pelaksana Harian Kepala BPOM Bengkulu Sri Yuniati di Bengkulu, Senin.

Razia akan digelar secara acak demi menjaga kerasahasiaan operasi, sebab jika sampai diketahui pihak pedagang maupun distributor maka razia menurut Sri menjadi tidak efektif.

"Kami juga tidak bisa beritahu wartawan giat razia ini, nanti ada waktunya akan diekspos. Kalau pelaku pasar tahu, maka ada potensi mereka menyembunyikan makanan tak layak edar saat razia saja" kata dia.

Untuk meningkatkan efektivitas pengawasan, BPOM mengajak masyarakat agar proaktif terlibat yakni dengan melaporkan adanya temuan makanan tidak layak edar yang dijual di pasaran.

Ada beberapa ciri makanan tak layak edar, seperti kemasan makanan yang rusak atau penyok, tidak memiliki label izin kesehatan, izin edar, atau tidak memiliki tanggal kedaluarsa.

Selain bahan makanan atau makanan kemasan, BPOM Bengkulu juga akan merazia tempat-tempat penjualan makanan takjil guna memastikan masyarakat mendapatkan makanan layak konsumsi.

"Kita akan uji langsung, apakah bahan makanan itu sehat, pewarna yang dipakai bukan pewarna berbahaya, serta beberapa uji lainnya yang diperlukan," kata dia lagi.

Sementara itu, Pemerintah Kota Bengkulu merilis ada sebanyak 14 pasar Ramadhan resmi yang dijadikan tempat berjualan makanan takjil pada bulan puasa 2017.***4***

Pewarta: Boyke LW

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017