Rejang Lebong (Antara) - Pejabat Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menyebutkan kasus demam berdarah dengue (DBD) di daerah itu terhitung periode Januari-Mei mengalami penurunan.

Kabid Pencegahan, Pengendalian, Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P3PL) Dinas Kesehatan Rejang Lebong, Harmansyah, di Rejang Lebong, Senin, menjelaskan jumlah warga daerah itu yang terserang penyakit DBD dalam lima bulan belakangan sebanyak 17 kasus.

"Terhitung Januari sampai dengan Mei 2017 jumlah warga yang terserang DBD hanya ada 17 kasus, sedangkan dalam periode yang sama pada tahun 2016 lalu jumlah penderita DBD ini mencapai 77 kasus," katanya.

Turunnya jumlah warga daerah itu yang terserang penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Aides Aigypty kata dia, karena mulai membaiknya kesadaran dan pengetahuan masyarakat akan bahaya penyakit DBD serta terjaganya kebersihan lingkungan di masing-masing wilayah.

Selain mulai tumbuhnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan tambah dia, hal ini juga tidak terlepas dari peran petugas kesehatan dan perangkat desa dan kelurahan tersebar di 156 desa/kelurahan dalam 15 kecamatan di Rejang Lebong dalam menyosialisasikannya dilapangan.

Program penanganan DBD melalui program gebrak DBD yang digiatkan pada tahun sebelumnya juga dinilai membuahkan hasil dengan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berprilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta aktif melakukan kegiatan gotong royong guna memutus mata rantai perkembangan nyamuk DBD.

Jumlah kasus DBD yang terjadi di dalam 15 kecamatan di Rejang Lebong hingga Mei lalu kata dia, antara lain Januari dan Februari sebanyak tiga kasus, kemudian Maret dua kasus seterusnya bulan April sembilan kasus dan bulan Mei terdapat tiga kasus.

Sedangkan untuk penyebaran kasus DBD ini masih terjadi di titik-titik yang endemik DBD terutama kawasan padat penduduk yakni di seputaran Kelurahan Tempel Rejo dan Desa Teladan di Kecamatan Curup Selatan, kemudian Kelurahan Talang Rimbo Lama di Kecamatan Curup Tengah, Kelurahan Sambe Baru di Kecamatan Curup Timur.

Guna menekan penyebaran DBD tersebut pihaknya terus menyosialisasikan gerakan 3M plus yakni menutup tempat air, menguras bak mandi dan mengubur barang bekas serta menaburkan abate. Selain itu warga juga harus menjaga kebersihan lingkungan dan memberantas sarang nyamuk yang berkemungkinan menjadi tempat berkembangnya nyamuk Aedes Aegypti.***4***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017