Mukomuko (Antara) - Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu memprogramkan setiap rumah di wilayah yang endemik penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) agar memiliki kader juru pemantau jentik (jumantik) untuk menekan angka penderita penyakit disebabkan nyamuk.

"Program ke depan menggalakkan pembentukan kader jumantik setiap rumah dengan pemerintah desa," kata Petugas Monitoring dan Evaluasi "Global Fund" Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Ruli Herlindo, di Mukomuko, Minggu.

Ia berharap, pemerintah desa di daerah itu menggunakan sebagian dana untuk membentuk kader jumatik di setiap rumah di wilayahnya. Selain itu dana desa itu untuk operasional kader jumatik.

Selanjutnya, katanya, kepala desa atau perangkat di desa yang menjadi koordinator seluruh kader juru pemantau jentik nyamuk di wilayahnya.

Ia menjelaskan, tugas kader jumantik ini memantau tempat jentik nyamuk di rumahnya, kemudian hasil pemantauannya dilaporkan kepada petugas kesehatan setempat dan koordinatornya.

"Kader jumantik ini bisa siapa saja. Tidak mesti orang tua, kadesa jumantik juga bisa anak dalam keluarga itu," ujarnya.

Ia mencatat, sejak bulan Januari sampai sekarang sebanyak 18 kasus DBD di daerah itu, atau mengalami penurunan dibandingkan kasus DBD tahun sebelumnya.

Menurutnya, kasus DBD pada tahun 2016 di daerah ini mengalami peningkatan karena saat itu di provinsi setempat terjadi kejaian luar biasa (KLB) DBD.

Ia berharap, keberadaan kader jumantik ini dapat menekan angka penderita DBD setiap tahun di daerah itu.***4***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017