Mukomuko (Antara) - Kalangan petani karet di Kecamatan Air Rami, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu mengeluh karena sejak dua bulan lalu sampai sekarang harga getah karet masih bertahan rendah sebesar Rp5.000 per kilogram.

"Selama dua bulan yang lalu sampai sekarang harga getah karet bersih di wilayah kami sebesar Rp5.000 per kilogram, dan harga getah karet kotor di bawah itu. Sebelumnya harga getah karet bersih sebesar Rp10.000 per kilogram, kemudian turun Rp7.000 per kg, kini Rp5.000 per kg," kata petani karet di Kecamatan Air Rami, Nandi, di Mukomuko, Minggu.

Ia mengatakan, dengan harga tersebut petani hanya mendapat sedikit keuntungan dari hasil penjualan.

Pendapatan dari menjual getah karet itu, katanya, hanya untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Tidak cukup untuk membeli pupuk tanaman karet.

"Kami hanya dapat sedikit dari hasil menjual karet. Tidak bisa untuk membeli keperluan lain seperti pupuk," ujarnya lagi.

Tidak hanya itu, katanya, sejak sepekan terakhir petani di wilayahnya tidak bisa menyadap getah karet karena terkendala hujan yang melanda wilayahnya.

Kasi Kemitraan dan Perizinan Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Sudiyanto menyatakan mayoritas petani yang tersebar di daerah itu menjual getah karet sebesar Rp5.000 hingga Rp6.000 per kg.

Pihaknya tidak mengetahui penyebab harga getah karet petani turun karena pabrik karet tidak ada di daerah itu.

Petani setempat menjual getah karet ke Provinsi Sumatera Barat dan Kota Bengkulu.***3***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017