Pulau mungil ini berada sekitar 10 kilometer dari pusat Kota Bengkulu dan hanya bisa ditempuh dengan perjalanan laut menggunakan perahu motor selama 30-40 menit. Meski berukuran kecil, keindahan Pulau Tikus mampu membuat siapa saja terpesona dengan pasir putihnya yang lembut dan air laut sebening kaca.

Pulau Tikus dinamakan demikian bukan karena dihuni oleh hewan pengerat, melainkan karena bentuknya yang kecil, mungil, dan bulat menyerupai tikus jika dilihat dari kejauhan. Pulau ini memiliki luas sekitar 4,4 hektare dan dikelilingi oleh terumbu karang yang masih terjaga, menjadikannya spot favorit bagi para pecinta snorkeling dan diving.

Sejarah mencatat bahwa Pulau Tikus pernah berperan penting sebagai tempat persinggahan kapal-kapal nelayan dan pedagang. Pada masa kolonial Belanda, pulau ini digunakan sebagai lokasi mercusuar untuk memandu kapal yang hendak masuk ke pelabuhan Bengkulu.

Hingga kini, menara mercusuar peninggalan Belanda masih berdiri tegak di tengah pulau, menjadi saksi bisu perjalanan sejarahnya. Mercusuar tersebut dahulu menjadi titik navigasi penting karena perairan Bengkulu terkenal dengan ombak besar dan arus kuat lautan ketiga terluas di bumi yaitu Samudera Hindia. 

Baca juga: Jelajahi Pulau Tikus Bengkulu, permata tersembunyi untuk snorkeling dan foto kece
Baca juga: RBDC : Pulau Tikus Bengkulu berpotensi jadi tujuan wisata selam

Selain itu, masyarakat setempat percaya bahwa pulau ini dulu menjadi lokasi berlabuhnya kapal-kapal asing yang mencari hasil laut. Nama Pulau Tikus pun dipercaya muncul dari kebiasaan para pelaut yang melihat banyak tikus ikut naik dari kapal ke pulau kecil ini pada masa lampau. Meski kini legenda itu jarang diceritakan, jejak sejarah dan cerita rakyat tersebut tetap menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

Pulau Tikus memiliki keindahan alam yang menawan. Pantai berpasir putih mengelilingi pulau, dengan ombak yang relatif tenang di sisi-sisi tertentu, membuatnya ideal untuk berenang. Air laut yang jernih memungkinkan wisatawan melihat ikan-ikan kecil berenang di sela-sela karang hanya dengan mata telanjang dari permukaan air.


Surga Snorkeling

Selain snorkeling, wisatawan juga bisa menikmati keindahan sunset yang memantul indah di permukaan laut, menjadikan Pulau Tikus sebagai destinasi romantis bagi pasangan muda. Banyak pula pengunjung yang datang sekadar untuk bersantai, berfoto, atau menikmati hidangan laut segar.

Pulau Tikus, Kota Bengkulu. (ANTARA/ Mifta Bunga Anggraini)

Ani Rahmawati (21), wisatawan asal Mukomuko yang ditemui di Pulau Tikus, mengaku takjub dengan keindahan alamnya.

“Air lautnya benar-benar bening, sampai bisa lihat karang dari atas perahu. Rasanya seperti berada di Maldives versi Bengkulu. Cuma memang fasilitas di sini masih terbatas, semoga ke depan bisa lebih dikembangkan,” ujarnya sambil tersenyum.

Sementara itu, Miko Pratama (23), seorang wisatawan lokal asal Bengkulu, menilai Pulau Tikus adalah destinasi yang membanggakan.

Baca juga: Perairan Pulau Tikus Bengkulu dipenuhi buih putih-kecoklatan
Baca juga: Konflik nelayan tak pengaruhi wisata bahari Pulau Tikus

“Sebagai orang Bengkulu, saya merasa Pulau Tikus ini harta karun yang jarang diekspos. Banyak orang luar kota bahkan luar negeri yang belum tahu kalau kita punya pulau seindah ini. Harapannya pemerintah bisa menjaga kelestariannya, jangan sampai rusak karena sampah atau pembangunan berlebihan,” katanya.


Meski indah, Pulau Tikus juga menghadapi tantangan. Masalah utama adalah keterbatasan fasilitas seperti tempat istirahat, toilet umum, dan pengelolaan sampah. Selain itu, akses menuju pulau masih mengandalkan perahu sewaan dengan biaya relatif mahal bagi sebagian wisatawan.

Pulau Tikus, Kota Bengkulu. (ANTARA/ Mifta Bunga Anggraini)

Namun, jika dikelola dengan baik, Pulau Tikus bisa menjadi ikon wisata bahari Bengkulu yang mendunia. Dengan konsep ekowisata, keindahan terumbu karang dapat dijaga sekaligus memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.

Pulau Tikus adalah surga kecil yang menyimpan sejuta pesona. Dari sejarahnya sebagai lokasi mercusuar kolonial hingga legenda asal-usul namanya, pulau ini menawarkan perpaduan antara keindahan alam, budaya, dan cerita masa lalu. Bagi siapa pun yang ingin merasakan ketenangan, keindahan laut biru, dan udara segar jauh dari keramaian kota, Pulau Tikus adalah jawabannya.

Dengan segala keunikannya, Pulau Tikus layak disebut sebagai mutiara tersembunyi di Samudra Hindia. Kini tinggal bagaimana masyarakat dan pemerintah bahu-membahu menjaga kelestarian pulau ini agar generasi mendatang tetap bisa menikmatinya.

Baca juga: Pemanasan global percepat penenggelaman Pulau Tikus
Baca juga: Pemuda Bengkulu tolak pergantian nama Pulau Tikus

Menikmati Kejernihan Pantai di Pulau Tikus

 

 

Pewarta: Mifta Bunga Anggraini

Editor : Anom Prihantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2025