Bengkulu (Antara) - Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu mencatat Kota Bengkulu selama Juni 2017 mengalami inflasi bulanan sebesar 0,58 persen atau di bawah inflasi nasional yang tercatat 0,69 persen.

"Ini cukup bagus jika dibandingkan dengan inflasi daerah yang sama dengan Ramadhan pada tahun-tahun sebelumnya yang tercatat selalu di atas satu persen," kata Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Provinsi Bengkulu, Nurul Hasanudin di Bengkulu,"Senin.

Kota Bengkulu berada pada urutan ke-54 dari 82 kota di Indonesia yang disurvei oleh BPS. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tual yakni 4,48 persen.

Seluruh kelompok pengeluaran yang ada, kata Nurul, mengalami inflasi karena pada Juni bertepatan dengan Ramadhan, dan yang tertinggi terjadi pada kelompok transportasi, komunikasi dan keuangan.

Inflasi bulanan pada kelompok tersebut tercatat sebesar 1,1 persen. Sementara penyumbang inflasi urutan kedua yakni kelompok perumahan, listrik, air, gas dan bahan bakar yakni 1,08 persen.

"Ada dua komoditas yang sangat mempengaruhi inflasi yakni tarif dasar listrik dan tarif angkutan udara, dan ini fenomena nasional," kata dia.

Jika dilihat per komoditas, menurut Nurul, tarif dasar listrik memberi andil tertinggi yakni 0,2 persen lebih dari angka inflasi bulanan Bengkulu.

Di tempat kedua yang mendorong inflasi yakni komoditas beras 0,1 persen, urutan selanjutnya rokok kretek, harga mobil baru, tarif angkutan antarkota, angkutan udara, daging ayam ras, kentang dan mi kering instan.

"Untuk Ramadhan tahun ini, selain listrik dan transportasi, Bengkulu cukup baik dalam mengendalikan inflasi untuk komoditas lain, utamanya bahan makanan," ujarnya.***3***

Pewarta: Boyke LW

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017