Rejang Lebong (Antara) - Kebutuhan bawang merah yang dijual para pedagang di pasar tradisional di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, saat ini dipasok dari sejumlah daerah di Jawa.

Menurut keterangan Liza Jhon, agen bawang merah di kawasan Pasar Atas Curup, Senin, bawang merah ini kebanyakan didatangkan dari Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, sedangkan produksi lokal setempat belum ada.

"Bawang merah ini sebagian besar kami datangkan dari Kabupaten Brebes, dan ada juga dari beberapa daerah lainnya di Jawa. Kalau bawang merah lokal belum ada, dan selama ini baru dengan ada juga yang menjualnya," kata Liza.

Bawang merah yang dijualnya itu tambah dia, dijualnya kepada para pedagang pengecer yang ada di sejumlah pasar tradisional di Rejang Lebong, Kepahiang dan beberapa daerah lainnya dengan harga jual sesuai di tingkat gudang.

Sejauh ini tingkat penjualan baik bawang merah maupun bawang putih pascalebaran Idul Fitri masih belum normal hal ini bisa dilihat dengan menumpuknya stok yang ada di gudang miliknya.

Bawang itu didatangkan sepekan setelah Idul Fitri sebanyak 50 karung atau mencapai 1,5 ton. Saat ini baru berkurang sedikit dan kemudian ditambah stok yang baru datang juga berkisar 1,5 ton.

Bawang merah yang dijualnya itu, kata Liza, untuk kualitas biasa Rp18.000 per kilogram (kg), kualitas sedang Rp20.000 dan kualitas bagus 28.000 per kg.

Sedangkan untuk bawang putih di datangkan dari Tiongkok yang dibeli dari importir di Padang, Sumatera Barat, masih dijualnya di kisaran Rp24.000 per kg, kendati di beberapa kota di Jawa sudah mematok harga jual di gudang Rp27.000 per kg.

"Kalau bawang putih ini masih saya jual Rp24.000 karena stok lama. Sedangkan untuk bawang Burma dijual antara Rp8.000-10.000 per kg dan bawang Bombay berkisar Rp20.000 per kg," ujarnya. ***3***

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017