Jakarta (Antara) - Buku "Kitu, Kucing Kecil Bersuara Ganjil" yang ditulis oleh Sekar Sosronegoro berupaya mengajarkan anak-anak tentang toleransi lewat cerita.

Sekar berupaya mengenalkan konsep perbedaan dan keragaman pada anak-anak sejak usia dini agar anak lebih terbuka terhadap perbedaan.

"Saya harap buku ini bisa menjadi alat untuk orang tua memulai percakapan mengenai perbedaan dan keberagaman dengan anaknya," kata Sekar saat peluncuran buku di Jakarta, Kamis.

Keinginan Sekar untuk membuat buku cerita anak tentang toleransi sudah ada sejak 2009, namun saat itu dia merasa tidak memiliki kemampuan untuk menulis cerita anak.

Kemudian keinginan itu kembali hadir pada 2012, tetapi kembali dia belum sempat mewujudkannya karena sibuk bekerja.

Barulah ketika 2016, dia pun mengerjakan buku cerita anak pertama denga tema toleransi tersebut.

Dia mengatakan butuh sekitar 12 bulan untuk mengerjakan buku Kitu, mulai dari riset hingga penyelesaiannya.

Dia pun mengajak rekannya Mira Tulaar sebagai ilustrator dan Siti Nur Andini sekalu editor.

Ketiganya pun bekerja seara berjauhan karena Sekar berada di Los Angeles  Amerika Serikat, Mira berada di Bali sedangkan Andini berada di Jakarta.

"Karena berbeda waktu, susah untuk mencari waktu yang tepat untuk berdiskusi, misalnya yang satu baru bangun, yang satu lagi sudah tidur," kata Sekar.

Setelah ini, ke depan Sekar akan menulis seri lain tentang toleransi seperti mengenai prasangka dan diskriminasi.

"Memang terdengar berat, tetapi tema-tema itu akan ditulis secara ringan sesuai pemahaman anak-anak," kata Sekar.

Buku dengan format paperback 32 halam yang diterbitkan oleh Penerbit Buah Hati bercerita tentang Kitu, Seekor kucing kecil yang baru pindah rumah.

Dia menilai dirinya berbeda dengan kucing tetangga yang berusaha untuk diterima lingkungan barunya dengan meniru penampilan kucing lain.

Pada akhirnya dia sadar bahwa setiap kucing terlahir berbeda. ***4***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017