"KKLP Penerjemahan Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu berhasil menerbitkan 20 Buku Cerita Anak Berbahasa Daerah Bengkulu-Indonesia sebagai produk penerjemahan Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu di 2023, semula targetnya 17 buku," kata Kepala Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu Dwi Laily Sukmawati di Bengkulu, Jumat.
Penerbitan karya buku cerita anak berbahasa daerah tersebut tentunya menjadi upaya pelaksanaan tiga program prioritas Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, yakni penguatan literasi kebahasaan dan kesastraan, pelindungan bahasa dan sastra daerah, serta internasionalisasi Bahasa Indonesia.
"Untuk melaksanakan program prioritas tersebut Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu memiliki semboyan Trigatra Bangun Bahasa yaitu 'Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah, dan Kuasai Bahasa Asing'," kata dia.
Dengan beragamnya bacaan yang memuat Bahasa Indonesia dan bahasa daerah di Bengkulu, tentunya diharapkan juga dapat mendorong anak-anak sejak dini memiliki literasi yang baik terhadap Bahasa Indonesia dan "bahasa ibu" yakni bahasa daerah.
Dengan itu, anak-anak sejak dini diharapkan dapat menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar serta juga tidak melupakan jati diri bahasa daerah. Upaya ini juga diyakini dapat mencegah kepunahan bahasa daerah.
Seperti, beberapa bahasa di Bengkulu terancam punah, salah satunya bahasa asli masyarakat pulau terluar Indonesia di Bengkulu, Pulau Enggano.
Pembuatan buku cerita berbahasa daerah tersebut juga mengajak partisipasi aktif masyarakat yakni ingin ikut menulis, tidak hanya diperuntukkan bagi kalangan tertentu saja seperti internal Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu atau para penulis profesional.
"Nanti akan disunting lagi agar penggunaan bahasa daerahnya tepat, akan dikoreksi langsung pada penutur aslinya. Jadi bagi yang tertarik ikut silahkan, meskipun bukan orang Bengkulu. Namun buku yang dibuat tetap buku berbahasa daerah asli Bengkulu," ujarnya.