Bengkulu (Antara) - Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu menyebutkan Kota Bengkulu mengalami inflasi bulanan sebesar 0,19 persen pada Agustus 2017, angka ini lebih terkendali dibanding Juli yang dicatat 0,35 persen.

"Untuk inflasi kali ini kita pantau yang terbesar didorong oleh kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga, karena awal tahun ajaran baru, termasuk mahasiswa," kata Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Provinsi Bengkulu, Nurul Hasanudin, di Bengkulu, Senin.

Inflasi Kota Bengkulu Agustus 2017 sebenarnya, kata dia, terjadi pada empat kelompok pengeluaran, yakni pendidikan, rekreasi dan olahraga mengalami inflasi tertinggi sebesar 2,97 persen, selanjutnya diikuti sandang sebesar 0,17 persen, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,11 persen, transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,04 persen, serta kesehatan sebesar 0,01 persen.

Sedangkan dua kelompok pengeluaran mengalami deflasi, yaitu kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar minus 0,05 persen dan kelompok bahan makanan sebesar minus 0,38 persen.

"Kalau melihat per komoditas maka yang paling tinggi menyumbang inflasi yakni, akademi perguruan tinggi negeri, 0,11 persen, selanjutnya sekolah dasar 0,06 persen," kata dia.

Sekolah menengah pertama berada diurutan keempat setelah tarif telepon seluler dengan andil inflasi sebesar 0,04 persen dan sekolah menengah atas menyumbang 0,03 persen.

Dengan inflasi sebesar 0,19 persen pada Agustus 2017 ini, maka besarnya inflasi tahun kalender menjadi 2,84 persen dan juga inflasi tahunan dicatat sebesar 3,67 persen.

Dari 23 Kota di wilayah Sumatera yang dipantau tingkat inflasinya pada Agustus 2017 ini, Bengkulu menempati urutan ke-13 di wilayah Sumatera.

Inflasi tertinggi terjadi di Kota Lhokseumawe sebesar 1,09 persen, dan terendah terjadi di Pangkal Pinang dengan deflasi sebesar minus 0,78 persen.***3***

Pewarta: Boyke LW

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017