Rejang Lebong (Antara) - Kalangan petani padi di Kelurahan Talang Benih, salah satu sentra penghasil beras di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, sejak beberapa bulan terakhir beralih menanam sayuran.

Menurut Sutarso (55), seorang petani padi yang beralih menanam sayuran saat ditemui Jumat, tindakan ini mereka lakukan lantaran sawah mereka kekeringan sehingga tidak bisa ditanampi padi.

"Sudah sejak dua bulan yang lewat sawah kami ini tidak bisa ditanami padi, saat ini sedang ada proyek perbaikan saluran irigasi di bagian hulu dekat pintu air. Selain itu saat ini juga sedang musim kemarau sehingga debit air menyusut dan biasanya air irigasi tidak sampai ke sawah di ujung," katanya.

Sutarso mengolah lahan seluas seperempat hektare, dan jika tidak ada musim kemarau panjang dirinya setiap tahunnya bisa bercocok tanam dua kali. Sedangkan sisa waktu setelah panen atau menunggu musim tanam selanjutnya diisinya dengan menanam tanaman sayuran yang berumur singkat.

"Ini saya mau menanam sawi pahit, umurnya 40 hari sudah bisa panen. Kalau sudah menanam sawi sambil menunggu aliran irigasi normal nanti akan saya sambung dengan tanaman jagung manis yang umur tanamnya 70 hari," ujarnya.

Sementara itu hal yang sama juga diutarakan Paijo (50) petani padi yang menanam sayuran jenis sawi manis dan timun. Bedanya dirinya hanya menumpang di lahan warga yang tidak ditanami padi lantaran tidak ada air.

"Saya cuma menumpang di tanah milik kawan, lahan saya buka di sini dan kalau ditanami sayuran tidak bisa tumbuh karena sudah lama kekeringan. Dalam dua bulan ini saya sudah satu kali panen sawi dan juga timun, hasilnya lumayan," kata Paijo.

Sejak musim kemarau tiba dan usaha pertanian padi terhenti tambah dia, banyak petani padi di Kelurahan Talang Benih yang beralih memenam aneka sayuran dan palawija.

Apalagi saat ini harga sayuran sedang mahal, sehingga pemanfaatan lahan saat kekeringan ini bisa membantu mereka dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

Sedangkan Midi, pengawas proyek dari CV Manggala Utama yang mengerjakan pembangunan saluran tersier Kelurahan Talang Benih menjelaskan, saluran yang dibangun itu sepanjang 452 meter dan menelan anggaran APBD setempat senilai Rp700 juta.

Pembangunan saluran irigasi ini dilaksanakan sejak pertengahan April lalu dan ditargetkan akhir Oktober mendatang sudah selesai dan bisa segera difungsikan untuk mengaliri puluhan hektare sawah petani yang ada di daerah itu. ***3***

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017