Bengkulu (Antara) - Otoritas Jasa Keuangan mengedukasi nelayan Provisi Bengkulu tentang sistem pengelolaan keuangan supaya tidak lagi terjerat rentenir.

Kepala OJK Perwakilan Provinsi Bengkulu Yan Syafri di Bengkulu, Kamis, menyebutkan, nelayan merupakan salah satu kelompok masyarakat rentan jerat rentenir.

"Dari informasi yang kita dapat, masyarakat nelayan mayoritas masih awam tentang sistem keuangan, hal ini membuat mereka kesulitan mengakses layanan keuangan yang legal," kata dia.

Pengetahuan keuangan ini kata Yan, nantinya akan menjadi dasar bagi nelayan ketika berhubungan dengan lembaga keuangan, dan yang perlu diketahui yakni mulai dari cara mengelola keuangan yang benar, tindakan yang dibutuhkan ketika membutuhkan modal, terus industri keuangan apa yang bisa diakses.

"Kalau mereka butuh modal jangka pendek atau panjang mereka harus menggunakan lembaga keuangan apa, terus untuk perlindungan mereka harus menggunakan asuransi apa, ini sangat penting dipahami," kata dia lagi.

Ketika nelayan sudah bisa memanfaatkan industri keuangan dengan baik, harapannya lanjut Yan, produktivitas hasil laut Bengkulu mampu tumbuh positif begitu juga industri turunannya.

"Ketika mereka masih tergantung dengan rentenir, nelayan bukan produktif malah hanya sibuk memikirkan bagaimana mengembalikan pinjaman beserta bunga yang sangat besar," ucap Yan.

Tidak bagi nelayan saja, OJK Bengkulu juga memberikan esukasi keuangan ini bagi sektor usaha mikro kecil dan menengah.

Peningkatan pemahaman kelompok UMKM ini juga diharapkan dapat memudahkan mereka mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR), atau meningkatkan jumlah pinjaman modal sesuai kebutuhan.***3***

Pewarta: Boyke LW

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017