Rejang Lebong (Antara) - Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, akan mengaktifkan kembali sub terminal agribisnis (STA) Simpang Nangka yang selama ini terbengkalai.

Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Rejang Lebong Zulkarnain di Rejang Lebong, Sabtu, pihaknya akan melakukan rapat pembahasan pengelolaan STA Simpang Nangka tersebut bersama dengan dinas/instansi terkait lainnya.

"Selama ini keberadaan STA Simpang Nangka memang belum dimanfaatkan dengan maksimal, namun dalam waktu dekat kami akan melakukan rapat pembahasan pengelolaan STA dengan melibatkan pihak-pihak terkait sehingga nantinya STA ini dapat dimanfaatkan kembali," katanya.

Keberadaan STA Simpang Nangka tersebut kata dia, jika difungsikan dengan baik bisa menjadi pengontrol harga produk pertanian yang dihasilkan daerah itu serta dapat menghitung pendapatan masyarakat.

Selama produk pertanian yang dihasilkan petani di Rejang Lebong tidak diketahui besaran nilai jualnya sehingga tidak bisa menghitung pendapatan domestik regional bruto (PDRB). Selain itu pendapatan per kapita tidak diketahui.

"Selama ini Kabupaten Rejang Lebong termasuk dalam kabupaten miskin, karena perhitungan per kapita masyarakat Rejang Lebong tidak tercatat sehingga dalam perhitungannya selalu kecil pada hal pendapatannya cukup besar," ujarnya.

Sedangkan terkait lokasi STA yang dinilai tidak strategis oleh para pedagang sayur sehingga mereka tidak mau berdagang di tempat itu kata Zulkarnain, hal itu tidak menjadi masalah, namun yang terpenting mereka dapat melaporkan hasil produk pertanian ke STA dapat di kontrol.

Sebelumnya keberadaan STA Simpang Nangka yang diresmikan sejak 2009 lalu itu saat ini hanya ditempati dua orang pedagang, sedangkan puluhan petak bangunan lainnya kosong, akbibatnya bangunan tersebut secara perlahan mengalami kerusakan dan disekitarnya ditumbuhi semak belukar.***3***

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017