Mukomuko (Antara) - Para petani di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyambut gembira atas kenaikan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit dalam sebulan terakhir, sehingga hasil panen sawit diharapkan meningkatkan pendapatan keluarganya.

"Kenaikan harga sawit membuat petani semakin bergairah merawat tanamannya agar produksi buah sawitnya meningkat," kata Kasi Kemitraan dan Perizinan Perkebunan Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan (DP3K) Kabupaten Mukomuko, Sudianto di Mukomuko, Selasa.

Ia mengatakan hal itu berdasarkan hasil survey lokasi lahan perkebunan kelapa sawit milik petani yang mengajukan surat tanda daftar budidaya (STD-B) perkebunan di daerah itu.

Ia mengatakan, sebagian petani yang selama ini jarang bahkan tidak pernah sama sekali memupuk tanamannya, kini mulai memberikan bahan penyubur ke tanamannya.

Selain itu, katanya, sebagian petani setempat juga mulai membersihkan lahan perkebunan kelapa sawitnya.

Ia menyebutkan, saat ini harga sawit yang diterima oleh mayoritas pabrik pengolahan kelapa sawit di daerah itu mengalami kenaikan sebesar Rp30 per kg.

Ia menyatakan, harga sawit naik sebesar Rp30 per kg dari sebelumnya di PT KSM sebesar Rp1.430 per kg, PT MMIL sebesar Rp1.430 per kg, PT KAS sebesar Rp1.430 per kg, pabrik PT DDP Kecamatan Ipuh dan PT DDP Desa Lubuk Bento membeli sawit petani sebesar Rp1.430 per kg,

Lalu pabrik PT AMK membeli sawit petani sebesar Rp1.440 per kg, PT BMK membeli sawit petani lebih tinggi dibandingkan harga sawit di pabrik lain, yakni sebesar Rp1.500 per kg.***3***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017