Mukomuko (Antara) - Pejabat Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, berharap ada investor yang membangun pabrik yang menerima getah karet petani di daerah tersebut.
"Sampai sekarang belum ada pabrik karet di daerah ini. Kami berharap ada investor yang membangun pabrik karet untuk petani setempat," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Edy Aprianto, di Mukomuko, Minggu.
Ia mengatakan hal itu menindaklanjuti hasil kunjungan Menteri Pertanian yang meminta kabupaten/kota fokus pada tiga komoditi perkebunan sawit, karet dan kopi.
Ia menyebutkan, ada dua komoditi perkebunan di daerah itu, yakni tanaman kelapa sawit dan karet. Dua komoditi perkebunan itu milik rakyat dan perusahaan.
Ia mengatakan, saat ini daerah itu sudah memiliki sedikitnya 12 pabrik pengolahan minyak mentah kelapa sawit atau CPO.
Namun, katanya, sampai sekarang daerah itu belum memiliki pabrik yang menerima getah karet petani setempat.
"Ada satu pabrik karet milik PT Agromuko, namun pabrik tersebut tidak menerima getah karet petani. Sehingga petani menjual getah karet keluar daerah itu," ujarnya.
Ia berharap, ada pabrik karet di daerah itu agar. harga getah karet milik petani setempat meningkat dibandingkan sebelumnya.***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017
"Sampai sekarang belum ada pabrik karet di daerah ini. Kami berharap ada investor yang membangun pabrik karet untuk petani setempat," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Edy Aprianto, di Mukomuko, Minggu.
Ia mengatakan hal itu menindaklanjuti hasil kunjungan Menteri Pertanian yang meminta kabupaten/kota fokus pada tiga komoditi perkebunan sawit, karet dan kopi.
Ia menyebutkan, ada dua komoditi perkebunan di daerah itu, yakni tanaman kelapa sawit dan karet. Dua komoditi perkebunan itu milik rakyat dan perusahaan.
Ia mengatakan, saat ini daerah itu sudah memiliki sedikitnya 12 pabrik pengolahan minyak mentah kelapa sawit atau CPO.
Namun, katanya, sampai sekarang daerah itu belum memiliki pabrik yang menerima getah karet petani setempat.
"Ada satu pabrik karet milik PT Agromuko, namun pabrik tersebut tidak menerima getah karet petani. Sehingga petani menjual getah karet keluar daerah itu," ujarnya.
Ia berharap, ada pabrik karet di daerah itu agar. harga getah karet milik petani setempat meningkat dibandingkan sebelumnya.***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017