Mukomuko (Antara) - Pejabat Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyarankan agar para petani di Kecamatan Ipuh menggunakan pompa air untuk pengairan sawah tadah hujan seluas 342 hektare yang belum bisa ditanami benih padi saat musim panas sekarang ini.

"Sebaiknya petani di Kecamatan Ipuh menggunakan pompanisasi untuk pengairan sawahnya. Ajukan pinjam pakai mesin pompa air di dinas dan," kata Kabid Tanaman Pangan dan Hiltukultura Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Hari Mustaman, di Mukomuko, Kamis.

Ia mengatakan hal itu menanggapi keluhan sejumlah petani sawah tadah hujan di Kecamatan Ipuh yang telah melakukan penyemaian benih padi selama 20 hari tetapi belum bisa menanam padi karena hujan tidak turun sejak sepekan terakhir di wilayah itu.

Ia menyatakan, dalam kondisi musim panas sekarang ini tidak ada yang bisa dilakukan selain petani melakukan swadaya untuk mencari bantuan mesin pompa air ke dinas itu atau ke tempat lain untuk pengairan sawahnya.

Karena, menurutnya, petani sawah tadah hujan di wilayah itu tidak mungkin menunggu sampai hujan turun untuk menanam padi di lahannya.

Untuk itu, ia menyarankan, petani setempat koordinasikan masalahnya tersebut kepada dengan dinas terkait agar bisa dicarikan solusinya.

Ia menyebutkan, seluas 1.000 hektare sawah tadah hujan tersebut tersebar di Kecamatan Malin Deman Seluas 325 hektare, Kecamatan Ipuh seluas 342 hektare, Kecamatana Penarik 118 hektare, Kecamatan Teramang Jaya 110 hektare, dan V Koto 73 hektare.

Ia memastikan, mayoritas lahan persawahan tadah hujan yang menerima bantuan dari pemerintah pusat untuk membeli benih padi unggul sudah ditanami benih padi. Kecuali sawah tadah hujan di Kecamatan Ipuh.***3***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017