Bengkulu,  (ANTARA Bengkulu) - Pakar Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, Suyud Warno Utomo meminta agar pemerintah Indonesia bersikap tegas terhadap pelaku pencemaran lingkungan karena perkembangannya makin memprihatinkan.

"Para pelaku pencemaran lingkungan hidup hendaknya dihukum paling berat bila terbukti merusak tata air, udara dan lingkungan lainnya," kata Suyud di Bengkulu, Minggu.

Pada seminar sehari Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan di Provinsi Bengkulu, ia menandaskan, bila pemerintah Indoesia kurang tegas menindak pelaku pencemaran, maka dampaknya akan merusak generasi penerus bangsa ke depan.

"Bila pemerintah Indonesia tidak tegas menghukum para pelaku pencemaran lingkungan, maka bangsa akan memiliki bayi-bayi cacat fisik dan mental dalam jumlah besar," katanya.

Hal itu sangat berpotens karena jumlah pencemaran lingkungan sudah terjadi merata di tanah air, bila bayi-bayi akan lahir dalam keadaaan cacat fisik dan mental, maka sangat sulit bersaing di era global.

Ia mencontohkan, pencemaran air di Jepang dan Amerika Serikat telah mengakibatkan lahirnya bayi-bayi cacat di kedua negara tersebut karena bahan kimia telah merusak sel genetika manusia.

"Tragedi di Jepang dan Amerika Serikat bisa saja terjadi di Indonesia jika penanganan kasus pencemaran lingkungan hidup di Indonesia tidak segera diatasi secepatnya," katanya.

Para ibu di Indonesia berpotensi akan melahirkan bayi cacat jika masalah pencemaran lingkungan hidup tidak segera diatasi secara serius mulai dari sekarang.

"Pencemaran dari limbah seperti mercuri, pestisida dan bahan kimia lainnya dampaknya akan melahirkan bayi-bayi cacat karena bahan berbahaya itu merusak sel genetika manusia," tambahnya.(mhe)













Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012