Bengkulu (Antara) - Pemerintah Kabupaten Kaur Provinsi bengkulu meningkatkan pelestarian flora langka dilindungi jenis Rafflesia Bengkuluensis dengan mencadangkan kawasan pelestarian bunga langka itu.

"Rafflesia bengkuluensis ini menjadi kebanggan dan keunikan tersendiri bagi Kaur karena hanya ditemukan di wilayah Kaur," kata Bupati Kaur, Gusril Fauzi saat dihubungi dari Bengkulu, Senin.

Ia mengatakan sudah meninjau langsung habitat bunga Rafflesia bengkuluensis yang tumbuh di wilayah Desa Manau IX, Padang Guci Hulu, Kaur.

Peninjauan bersama Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu-Lampung, Abu Bakar bagian dari rencana pencadangan wilayah konservasi Rafflesia bengkuluensis di wilayah itu.

"Tempat tumbuh bunga ini berada di dalam kebun warga karena itu perlu diupayakan menjadi kawasan konservasi," ucapnya.

Wilayah yang ditumbuhi bunga Rafflesia bengkuluensis berada di areal kebun masyarakat yang sewaktu-waktu dapat dialihfungsikan menjadi kebun kopi.

Karena itu, Bupati menyarankan warga pemilik lahan agar bersedia menghibahkan lahannya untuk dijadikan kawasan konservasi bunga Rafflesia bengkuluensis.

Kepala BKSDA Bengkulu-Lampung, Abu Bakar mengatakan seluruh genus rafflesia termasuk jenis flora dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.

Di wilayah Provinsi Bengkulu kata Abu telah teridentifikasi empat jenis Rafflesia yaitu Rafflesia arnoldii, Rafflesia gadutensis, Rafflesia bengkuluensis dan Rafflesia hasselti.

Dari keempat jenis tersebut, Rafflesia bengkuluensis merupakan jenis endemik/asli Bengkulu, namun habitatnya berada di lahan milik warga pada wilayah administratif Desa Manau Sembilan IX Kecamatan Padang Guci Hulu Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu.

?Habitat ini perlu segera diamankan karena pemilik lahan berencana membuka kawasan itu menjadi kebun kopi,? ucapnya.

Pengamanan habitat bunga langka tersebut menurut Abu dapat dilakukan dengan meningkatkan status kawasan menjadi taman wiata alam atau cagar alam dengan memberi ganti untung atas lahan warga.***3***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017