Bengkulu (Antara) - Lembaga nonpemerintah Pusat Pendidikan dan Pemberdayaan Untuk Perempuan dan Anak (Pupa) Bengkulu mengusung tema sinergi bersama dalam kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan atau "16 Days of Activism Against Gender Violence" yang digelar di seluruh dunia.

"Karena untuk mengatasi kekerasan terhadap perempuan tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri, harus lintas elemen dan instansi," kata Direktur Yayasan PUPA Bengkulu, Susi Handayani di Bengkulu, Selasa.

Ia mengatakan kampanye internasional itu digelar setiap tahun, dimulai pada 25 November dan berlangsung hingga 10 Desember 2017, sebagai gerakan penolakan terhadap segala bentuk kekerasan terhadap perempuan.

Tahun ini, kata Susi, Yayasa PUPA mendorong sinergi bersama dan mengajak berbagai instansi/lembaga untuk duduk bersama, mencermati persoalan kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Sinergi bersama tersebut mencakup penanganan dari sektor hulu hingga hilir, mulai dari proses pencegahan, penganan, pemulihan dan rehabilitasi.

Bahkan PUPA ikut mendorong pihak legislatif di DPR RI untuk menyusun Rancangan Undang-Undang Ketahanan Keluarga.

"Ketika kita bicara ketahanan keluarga, bagaimana keluarga ini mengantisipasi anak dan keluarga tidak menjadi korban dan tidak menjadi pelaku kekerasan," kata Susi.

Di Bengkulu kata Susi, sepanjang tahun 2016, tercatat sebanyak 275 kasus kekerasan terhadap perempuan di Provinsi Bengkulu di mana 26 kasus langsung didampingi Yayasan Pupa.

Dari 275 kasus tersebut, didominasi kasus kekerasan seksual sebesar 86 persen, termasuk di dalamnya pemerkosaan.

Ironisnya, kata Susi, 95 persen pelaku dikenal korban dan memiliki relasi personal seperti suami, pacar atau keluarga kandung lainnya (ayah, paman dan kakak).

Karena itu, PUPA juga terlibat mendorong pengesahan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual yang telah masuk dalam Prolegnas dan diharapkan pada 2018 bisa disahkan.

Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan di Bengkulu dilakukan dengan menggelar pameran, pemutaran film dan diskusi, penggalangan dukungan pengesahan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual lewat penulisan dan pengumpulan 1.000 kartu pos untuk DPR RI. ***2***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017