Mukomuko (Antara) - Petani di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, sejak sebulan ini kesulitan mengeluarkan hasil panen tandan buah segar kelapa sawit dari perkebunannya ke pabrik karena ruas jalan produksi perkebunan di wilayah itu tergenang air saat musim hujan sekarang ini.

"Hampir rata-rata buah sawit di lahan perkebunan sawit yang berada di atas desa ini tidak bisa dikeluarkan karena ruas jalan tanah yang tergenang air tidak bisa dilewati mobil pengangkut sawit," kata warga Desa Retak Mudik, Edi, di Mukomuko, Sabtu (2/12).

Ia mengatakan, petani setempat mengeluarkan buah sawit dari kebun pada saat musim panas karena ruas jalan produksi yang masih tanah itu keras.

Ia mengatakan, petani sekarang ini menunggu cuaca kembali panas agar jalan tanah di lokasi perkebunan menjadi keras sehingga bisa dilewati mobil dum truk mengangkut tandan buah segar kelapa sawit ke pabrik.

Ia menyatakan, meskipun buah sawit tidak bisa dikeluarkan untuk dijual ke petani, tetapi petani di wilayah itu masih tetap memanen buah sawitnya selama musim hujan sekarang ini.

Petani memanennya agar buah sawit tersebut tidak busuk di batangnya. Kalau buah sawit yang sudah masak dibiarkan busuk di batang maka pengaruhnya terhadap kesuburan tanaman itu.

"Kami tetap mengambilbuah sawit yang masak agar tidak busuk di atas batanya," ujarnya.

Untuk itu, ia menyatakan, petani setempat terpaksa mengeluarkan dana untuk membayar upah buruh yang "mendodos" atau memanen buah sawit.


Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Riski Maruto


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017