Rantau, Kalsel (Antara) - Dua ekor rusa yang dipelihara Pemerintah Kabupaten Tapin di hutan kota Rantau mati diduga akibat gangguan pencernaan karena banyak memakan sampah plastik.
"Setelah kami lakukan visum, ditemukan sekitar 2 kilogram plastik makanan dan minuman di dalam perut rusa tersebut," kata dokter hewan Triasmoro yang menangani rusa tersebut di Rantau, Rabu.
Sebelumnya, tambah dia, hal yang sama juga terjadi pada rusa betina yang lebih dulu mati sekitar sepekan yang lalu.
"Sepekan lalu rusa betina juga mati dengan kondisi yang sama," ujarnya lagi.
Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tapin Wagimin mengatakan rusa tersebut ditemukan mati oleh penjaga yang sehari-hari merawat hewan yang baru tiga bulan menempati kandang di hutan kota Rantau.
"Rusa tersebut pertama kali ditemukan tergeletak mati oleh penjaganya saat ingin memberikan pakan pada pagi hari," ujar Wagimin.
Menurut Wagimin, rusa jantan tersebut dilaporkan tidak mau makan selama tiga hari sehingga pada Minggu (3/12) ia bersama dokter hewan memantau langsung kondisi hewan dengan nama ilmiah Cervidae tersebut.
"Sudah kami berikan penanganan pengobatan dengan memberi vitamin," ujarnya.
Wagimin menyayangkan aksi nakal masyarakat yang membuang sampah atau memberi makan rusa dengan benda asing yang bisa membahayakan hidupnya.
"Bupati ingin rusa tersebut sebagai hiburan bagi masyarakat, tetapi kesadaran masyarakat ternyata masih kurang dalam menjaga dan merawat lingkungan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017