Mukomuko (ANTARA) -
Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyatakan akan mengidentifikasi tanaman padi yang rusak akibat terendam banjir di daerah ini.
"Kami dapat informasi ada tanaman padi yang roboh akibat banjir di Desa Sumber Makmur, untuk itu kami akan mengindentifikasi untuk memastikan tanaman tersebut rusak atau masih bisa tumbuh," kata Pelaksana Tugas Kasi Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Sugiyanto, dalam keterangannya di Mukomuko, Senin.
Banjir yang terjadi di daerah itu sejak Sabtu (19/9) tidak hanya merendam sebanyak 108 rumah warga setempat tetapi juga merendam tanaman pertanian khususnya padi milik petani setempat.
Ia mengatakan, tanaman padi yang roboh akibat terancam banjir di Desa Sumber Makmur terancam gagal panen apalagi tanaman tersebut sudah keluar malai, kecuali tanaman padi tersebut masih berdiri.
Kendati demikian, ia mengatakan, pihak sampai sekarang belum bisa memastikan kondisi tanaman padi tersebut termasuk luas tanaman padi sawah di daerah ini yang terendam banjir di daerah ini.
Untuk itu, ia menyatakan, pihaknya membutuhkan waktu beberapa hari untuk mendapatkan data terkait kondisi tanaman padi dan luas sawah yang rusak maupun yang terendam banjir di daerah ini.
"Kita identifikasi dampaknya sejauh mana dan berapa hektare tanaman padi yang roboh akibat diterjang banjir karena tanaman padi ini yang beresiko gagal panen," ujarnya.
Sementara itu, ia mengatakan, kemungkinan benih unggul tanaman padi milik petani setempat yang roboh akibat diterjang banjir di Kecamatan Lubuk Pinang tersebut bersumber dari bantuan pemerintah.
Seluas 2.000 hektare persawahan milik 96 kelompok tani yang tersebar di enam desa di Kecamatan Lubuk Pinang tahun ini mendapatkan bantuan benih padi unggul tersebut.
Luas lahan persawahan milik petani di daerah yang mendapatkan bantuan benih padi unggul dari pemerintah pusat tahun ini lebih luas dibandingkan dengan tahun sebelumnya yakni 1.100 hektare. ***3***