Mukomuko (Antara) - Kepala Kepolisian Resor Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, AKBP Yayat Ruhiyat mengimbau seluruh pedagang bahan kebutuhan pokok di daerah itu agar tidak melakukan penimbunan sembako menjelang Natal dan Tahun Baru 2018.

Kapolres Mukomuko AKBP Yayat Ruhiyat dalam keterangan tertulisnya di Mukomuko, Kamis, mengatakan institusinya telah menyampaikan imbauan kepada pedagang saat monitoring dan pengawasan harga bahan pangan/pokok serta barang beredar di daerah itu.

Tim gabungan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil menengah bersama dengan satuan reskrim Polres Mukomuko melaksanakan monitoring dan pengawasan untuk mengantisipasi kenaikan harga sembako menjelang Natal dan Tahun Baru 2018.

Polres Mukomuko menurunkan sebanyak 40 orang personel untuk melakukan monitoring dan pegawasan harga sembako di sejumlah pasar tradisional dan toko di daerah itu.

Ia menyatakan, kegiatan ini dilakukan dalam rangka pengendalian harga dan peredaran serta menjaga stabilitas kelancaran distribusi bahan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru 2018.

Dari hasil monitoring dan pengawasan, harga mayoritas bahan pangan di daerah itu stabil. Harga beras naik berkisar Rp500-Rp1.000 per kg, tetapi kenaikan harga beras tersebut tidak memengaruhi daya beli masyarakat setempat.

Harga gas elpiji ukuran 12 kilogram dan 5,5 kg di daerah itu masih stabil, tetapi harga gas elpiji ukuran 3 kilogram sebesar Rp21.000-Rp22.000 per kg atau melebihi harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp20.600 per kg.

Pemilik pangkalan resmi yang menjual gas elpiji ukuran 3 kilogram menjual gas subsidi itu di atas HET karena biaya operasional kegiatan distribusi cukup tinggi. ***2***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017