Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Pimpinan PT Jasa Raharja menyebutkan, sesuai dengan data penerima santunan yang dikucurkan sepanjang 2017 menunjukkan mayoritas korban kecelakaan lalu lintas di Provinsi Bengkulu adalah remaja dan warga berusia produktif.

"Mereka menempati urutan tertinggi dari korban yang kita salurkan bantuan, bahkan mencapai 70 persen, ini sangat disayangkan sekali," kata Kepala Cabang PT Jasa Rahaja Cabang Provinsi Bengkulu, Mulkan di Bengkulu, Rabu.

Lebih 500 korban kecelakaan lalu lintas yang menerima santunan, kata dia, merupakan masyarakat yang masih berumur pada rentang 15--40 tahun.

"Melihat angka tersebut, kita barharap semua pihak, terutama keluarga untuk saling proaktif menjaga dan meningkatkan kesadaran dalam berlalu lintas," kata dia.

Sebab, lanjut Mulkan, seharusnya masyarakat berusia produktif menjadi harapan sebagai sosok kreatif, kaum intelektual sebagai tulang punggung perekonomian, bahkan harapan daerah menjadi motor dari percepatan pembangunan di berbagai bidang.

Sangat disayangkan sekali, menurut dia, jika sebagian besar generasi muda Bengkulu berakhir menjadi korban kecelakaan dan mengalami cacat permanen bahkan meninggal dunia.

"Karena itu, kami mengajak pengendara dan pengguna jalan lain agar selalu mematuhi aturan berlalu lintas, menggunakan alat keselamatan yang sesuai standar," ujarnya.

Sepanjang 2017, Jasa Raharja menyalurkan Rp14,5 miliar dana santunan bagi korban kecelakaan lalu lintas, Rp10,2 miliar diberikan bagi korban meninggal dunia atau untuk 255 jiwa.

Selain itu, juga menyalurkan sebesar Rp3,9 miliar bagi korban luka-luka, atau untuk 556 korban. Satu orang mendapatkan santunan Rp200 juta karena dinyatakan medis mengalami cacat permanen.***4***

Pewarta: Boyke ledy watra

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018