Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Komunitas pengamat burung, "Bencoolen Bird Watching" Bengkulu bersama Komunitas Mangrove Bengkulu akan menggelar sensus burung lahan basah di pesisir Kota Bengkulu dalam kegiatan "ASEAN Water Bird Census".

"Sensus akan berlangsung selama dua pekan dengan mengamati dan mencatat jenis dan jumlah burung yang teramati," kata Koordinator Bencoolen Bird Watching Bengkulu, Eki Susanto di Bengkulu, Jumat.

Ia mengatakan sensus tersebut akan digelar di area lahan basah pesisir Kota Bengkulu, terutama di wilayah Taman Wisata Alam (TWA) Pantai Panjang-Pulau Baai.

Sensus yang digelar atas dukungan lembaga Wetlands International dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan itu bertujuan menentukan status populasi burung air global.

Pada 2017 lanjut Eki, tim sensus mendata 10 jenis burung migran yang singgah di lahan basah pesisir Kota Bengkulu.

Jenis burung yang terdata antara lain Kuntul Besar (Egretta alba), Cerek Pasir Mongolia (Charadrius mongolus), Trinil Bedaran (Xenus cinereus) dan Trinil Pantai (Actitis hypoleucos).

Selanjutnya ada Cekakak Sungai (Todiramphus chloris), Elang Tiram (Pandion haliaetus), Kokokan Laut (Butorides striata), Dara Laut Biasa (Sterna hirundo), dan Cerek Tilil (Charadrius alexandrines).

Tim juga mendata jenis burung lain yang berada di pesisir Bengkulu yakni Elang Tiram (Pandion haliaetus) dan Elang Brontok (Nisaetus cirrhatus).

Koordinator Komunitas Mangrove Bengkulu Riki Rahmansyah mengatakan ekosistem bakau di pesisir Bengkulu turut mendukung kelestarian burung air.

Ekosistem mangrove Bengkulu kata dia turut menentukan kelangsungan hidup burung air, terutama dalam ketersediaan pakan sehingga ekosistem mangrove perlu dilestarikan.***3***

Pewarta: Helti Marini S

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018