Mukomuko (Antara) - Tanaman padi milik satu kelompok tani di Satuan Pemukiman (SP) VIII, Desa Sumber Makmur, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu terserang penyakit blas atau patah leher (pyricularia oryzae) sehingga berpotensi menurunkan produksi padi.

"Penyakit blas menyerang tanaman padi dalam satu hamparan sawah seluas 20 hektare milik kelompok tani SP VIII," kata Kabid Tanaman Pangan dan Holtukultura Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Wahyu Hidayat di Mukomuko, Rabu.

Ia memperkirakan sekitar 10 persen dari seluas 20 hektare sawah milik kelompok tani di Kecamatan Lubuk Pinang yang terserang penyakit patah leher.

Ia mengatakan saat ini petani secara mandiri melakukan penyemprotan tanaman padi yang terkena serangan penyakit blas. Petani menggunakan fungsida untuk menanggulangi penyakit tersebut.

Dia mengatakan pemerintah daerah sudah menyiapkan bantuan fungsida untuk kelompok tani yang membutuhkannya.

Ia mengatakan kelompok tani di wilayah tersebut membutuhkan sekiitar 10 liter fungisida untuk menanggulangi penyakit blas di lahan persawahan seluas 20 hektare di wilayah tersebut.

"Kami belum mengecek berapa banyak stok fungisida yang ada di gudang pertanian. Kami akan memberikan bantuan sesuai dengan stok fungsida yang ada di gudang," ujarnya.

Ia mengatakan serangan penyakit blas pada tanaman padi di lahan persawahan seluas 20 hektare berpotensi menurunkan produksi gabah kering panen milik petani di daerah tersebut.***3***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018