Padang (ANTARA Bengkulu) - Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumatera Barat menyatakan, saat ini Kota Padang berada dalam ancaman banjir bandang akibat kerusakan hutan di beberapa hulu sungai yang menyebabkan resapan air menjadi berkurang.

Direktur Walhi Sumbar Khalid Syaifullah di Padang, Rabu, mengatakan, saat ini telah terjadi krisis resapan air akibat semakin berkurangnya daerah resapan mulai dari hulu hingga hilir di beberapa sungai yang ada di daerah itu.

"Persoalan ini jika tidak segera ditanggulangi oleh pemerintah daerah, maka pada akhirnya tidak hanya akan menjadi ancaman tapi bakal menjadi kenyataan yang akan meredam seluruh wilayah Kota Padang," kata dia.

Menurut dia, dari pantauan Walhi ada empat aliran sungai di Kota Padang yang menjadi ancaman banjir bandang. Di sekitar kawasan sungai itu banyak terjadi pembalakan liar yang menyebabkan daerah resapan berkurang.

Ancaman tersebut telah terjadi di sepanjang aliran Sungai Batang Kuranji yang menyebabkan air bah pada Selasa (24/7) sekitar pukul 18.30 WIB dan merendam tujuh titik kawasan yakni Limau Manis, Batu Busuk, Kampung Koto, Cengkeh, Padang Besi, Kalumbuk, dan Tunggul Hitam.

Walhi menjelaskan, empat aliran sungai yang saat ini dalam ancaman banjir bandang jika tidak cepat ditanggulangi adalah sungai Batang Belimbing, Danau Kariang, sungai Air Dingin, dan sungai Batang Kuranji.

"Empat aliran sungai tersebut menjadi ancaman jika pembalakan liar tidak diberantas dan pengawasan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) tidak dikontrol, termasuk pengalihan fungsi kawasan di sepanjang aliran sungai," katanya.

Khalid menambahkan, pihak kepolisian dalam menyikapi ancaman itu jangan lagi hanya menunggu laporan, namun harus lebih proaktif dan mengintensifkan pengawasan di kawasan hutan.

Wali Kota Padang Fauzi Bahar sebelumnya menyatakan, bencana air bah yang melanda lima kecamatan di Kota Padang pada Selasa sore diduga akibat pembalakan liar.

"Penyebab bencana ini kuat dugaan akibat adanya aktivitas penebangan liar terutama di perbukitan sekitar lokasi kejadian banjir," kata dia. (ANT)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012