Mukomuko (Antaranews Bengkulu) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyebutkan sebanyak 171 kapal berukuran lima gross ton (GT) yang menangkap ikan menggunakan alat tangkap "trawl", atau berkurang dibandingkan sebelumnya sebanyak 194 kapal.

"Jumlah kapal pengguna alat tangkap trawl di daerah itu berkurang berdasarkan hasil `update` data jumlah kapal pengguna pukat trawl," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Mukomuko Edy Aprianto di Mukomuko, Rabu.

Ia menyatakan, data jumlah kapal pengguna alat tangkap trawl atau pukat harimau yang terbaru tersebut telah diserahkan kepada pihak Kementrian Kelautan dan Perikanan.

Instansinya menyerahkan data tersebut karena pihak kementrian berencana mengganti alat tangkap trawl yang digunakan oleh nelayan di dua wilayah di Bengkulu, yakni Kota Bengkulu dan Kabupaten Mukomuko.

Baca juga: Nelayan Bengkulu berunjukrasa minta pengesahan trawl

Selanjutnya, katanya, instansinya akan menanyakan langsung kepada nelayan setempat terkait alat tangkap ikan ramah lingkungan yang mereka butuhkan.

"Nelayan harus mengisi data dalam formulir untuk pengajuan pergantian alat tangkap ikan," ujarnya.

Ia memastikan, nelayan yang menerima bantuan alat tangkap ikan untuk mengganti alat tangkap trawl tidak menggunakan lagi alat tangkapnya itu di perairan laut di daerah itu.

Instansinya, katanya, akan menarik dan memusnahkan alat tangkap trawl milik nelayan yang mendapatkan bantuan alat tangkap ikan dari Kementrian Kelautan dan Perikanan.
 

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018