Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Ketua tim keluarga untuk pemenangan pasangan calon Wali Kota Bengkulu nomor urut tiga Helmi Hasan-Dedy Wahyudi, Teuku Zulkarnain mempertanyakan kualitas dan spesifikasi alat peraga kampanye yang difasilitasi KPU setempat.
"Baliho kampanye baru dipasang sudah rusak, memang kondisi `force majeure` akibat hujan dan angin kencang. Tapi harusnya ini sudah diperkirakan sejak awal," kata dia di Bengkulu, Selasa.
Menurut Teuku yang juga menjabat Wakil Ketua DPRD Kota Bengkulu tersebut, kondisi cuaca daerah setempat jauh sebelum kampanye dimulai sudah pada kondisi hujan dengan angin kencang.
Jadi, lanjut dia, untuk spesifikasi alat peraga kampanye yang difasilitasi oleh KPU, semestinya sudah mempertimbangkan kondisi alam. Namun kenyataannya, sejumlah baliho kampanye kandidat ada yang robek dan roboh.
Memang menurut Teuku, KPU sudah mengatakan spesifikasi untuk alat peraga kampanye sudah sesuai aturan, tapi yang dilihat oleh pihaknya pemasangan APK hanya menggunakan kayu yang tidak begitu kokoh, apalagi dengan kondisi cuaca saat ini.
"Ini cukup merugikan dari sisi kampanye, tidak hanya pasangan kami ada pasangan lain yang rusak, kalau kami memasang sendiri dengan spesifikasi yang bagus menggunakan rangka besi tidak diperbolehkan, katanya melanggar aturan," kata Teuku.
Namun dengan cara pemasangan KPU seperti itu, lanjut dia, sama saja dengan buang-buang anggaran negara karena yang dipasang malah tidak termanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Sementara itu, Komisioner KPU Kota Bengkulu Sri Hartati, mengatakan bahwa rusaknya beberapa baliho kampanye kandidat karena kondisi alam, Bengkulu diguyur hujan dengan disertai angin kencang, bukan akibat pemasangan yang tidak sesuai spesifikasi seperti yang diatur dalam Peraturan KPU.
"Kami minta waktu sampai 13 Maret, tapi ternyata tidak cukup, jadi pada pasangan calon kami minta waktu sampai 20 Maret 2018," ujarnya.
Saat ini Pilkada Bengkulu sudah memasuki tahapan kampanye pasangan calon. Sebelumnya pada 12 Februari 2018, KPU telah menetapkan empat pasang calon yang maju menjadi peserta Pilkada Bengkulu 2018 yakni, nomor urut satu, calon independen Mayor Inf David Suardi yang berpasangan dengan Bakhsir, nomor urut dua Ketua DPRD Kota Bengkulu, Erna Sari Dewi yang menggandeng Ahmad Zarkasi dan diusung parpol Nasdem, PKS serta PPP.
Wali kota petahana Helmi Hasan bersama calon wakilnya Dedy Wahyudi dengan nomor urut tiga, dan diusung oleh PAN, Gerindra dan Partai Demokrat. Pasangan nomor urut empat yakni wakil wali kota petahana Patriana Sosialinda--Mirza yang diusung Golkar, PDIP dan Hanura.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018
"Baliho kampanye baru dipasang sudah rusak, memang kondisi `force majeure` akibat hujan dan angin kencang. Tapi harusnya ini sudah diperkirakan sejak awal," kata dia di Bengkulu, Selasa.
Menurut Teuku yang juga menjabat Wakil Ketua DPRD Kota Bengkulu tersebut, kondisi cuaca daerah setempat jauh sebelum kampanye dimulai sudah pada kondisi hujan dengan angin kencang.
Jadi, lanjut dia, untuk spesifikasi alat peraga kampanye yang difasilitasi oleh KPU, semestinya sudah mempertimbangkan kondisi alam. Namun kenyataannya, sejumlah baliho kampanye kandidat ada yang robek dan roboh.
Memang menurut Teuku, KPU sudah mengatakan spesifikasi untuk alat peraga kampanye sudah sesuai aturan, tapi yang dilihat oleh pihaknya pemasangan APK hanya menggunakan kayu yang tidak begitu kokoh, apalagi dengan kondisi cuaca saat ini.
"Ini cukup merugikan dari sisi kampanye, tidak hanya pasangan kami ada pasangan lain yang rusak, kalau kami memasang sendiri dengan spesifikasi yang bagus menggunakan rangka besi tidak diperbolehkan, katanya melanggar aturan," kata Teuku.
Namun dengan cara pemasangan KPU seperti itu, lanjut dia, sama saja dengan buang-buang anggaran negara karena yang dipasang malah tidak termanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Sementara itu, Komisioner KPU Kota Bengkulu Sri Hartati, mengatakan bahwa rusaknya beberapa baliho kampanye kandidat karena kondisi alam, Bengkulu diguyur hujan dengan disertai angin kencang, bukan akibat pemasangan yang tidak sesuai spesifikasi seperti yang diatur dalam Peraturan KPU.
"Kami minta waktu sampai 13 Maret, tapi ternyata tidak cukup, jadi pada pasangan calon kami minta waktu sampai 20 Maret 2018," ujarnya.
Saat ini Pilkada Bengkulu sudah memasuki tahapan kampanye pasangan calon. Sebelumnya pada 12 Februari 2018, KPU telah menetapkan empat pasang calon yang maju menjadi peserta Pilkada Bengkulu 2018 yakni, nomor urut satu, calon independen Mayor Inf David Suardi yang berpasangan dengan Bakhsir, nomor urut dua Ketua DPRD Kota Bengkulu, Erna Sari Dewi yang menggandeng Ahmad Zarkasi dan diusung parpol Nasdem, PKS serta PPP.
Wali kota petahana Helmi Hasan bersama calon wakilnya Dedy Wahyudi dengan nomor urut tiga, dan diusung oleh PAN, Gerindra dan Partai Demokrat. Pasangan nomor urut empat yakni wakil wali kota petahana Patriana Sosialinda--Mirza yang diusung Golkar, PDIP dan Hanura.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018