Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Para nelayan tradisional di Bengkulu mengabadikan aktivitas para nelayan pengguna pukat harimau atau "trawl" dengan rekaman video saat beroperasi di perairan Desa Pasar Seluma, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu.

"Pagi ini kapal trawl masih beroperasi menarik jaring dan sudah kami videokan," kata Sudirman, nelayan tradisional Pasar Seluma, Senin.

Ia mengatakan satu kapal trawl beroperasi dengan leluasa, menarik jaring atau pukat trawl di perairan Seluma.

Menurut Sudirman, para pengguna trawl itu tidak menghiraukan para nelayan tradisional yang merekam aktivitas mereka.

"Mereka sepertinya sengaja memicu emosi nelayan tradisional. Padahal jelas-jelas penggunaan trawl sudah dilarang," kata dia.

Menurut Sudirman, dalam lima hari terakhir, aktivitas kapal pengguna trawl masih marak di perairan wilayah mereka.

Para nelayan tradisional lanjutnya masih menahan emosi dan mempercayakan penegakan hukum kepada aparat.

"Kami minta penegak hukum, Polisi dan TNI agar turun ke lapangan, jangan hanya beroperasi di Kota Bengkulu," ujarnya.

Dua hari sebelumnya, tim patroli TNI Angkatan Laut menyita dua alat trawl dari nelayan saat beroperasi di perairan Kelurahan Teluk Sepang, Kota Bengkulu.

Menurut Komandan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Bengkulu, Letkol Laut (P) Agus Izudin sebanyak 16 unit kapal pengguna trawl beroperasi di perairan Bengkulu dan dua unit kapal telah dirampas alat tangkapnya.

"Kami sudah menyita dua alat tangkap dan sisanya diperintahkan kembali ke Pelabuhan Pulau Baai," ujarnya.

Pewarta: Helti Marini S

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018