Mukomuko (Antaranews Bengkulu) - Sebagian perairan laut di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, sejak dua pekan terakhir diduga tercemar limbah pabrik pengolahan minyak mentah kelapa sawit atau CPO yang berada dekat pesisir pantai daerah itu.

"Perairan laut yang berubah warna merah dan berminyak itu mulai dari Air Hitam hingga Kelurahan Koto Jaya, Kecamatan Kota Mukomuko," kata Ketua Nelayan Pantai Indah Mukomuko Bunhur, didampingi sekretarisnya Syahrial. di Mukomuko, Senin.

Ia menyebutkan, selama dua minggu ini limbah tersebut mencemari perairan laut di wilayah tersebut. Limbah tersebut berbentuk serabut, berwarna merah dan berminyak.

Mayoritas nelayan di wilayah itu mengeluh karena limbah tersebut lengket di alat tangkap ikan milik nelayan. Dan limbah yang lengket di alat tangkap ikan sulit untuk dibuang.

Selain itu, katanya, limbah tersebut membuat hasil tangkap nelayan setempat menurun drastis. Karena ikan di menjauh dari lokasi yang ada limbahnya.

Ia menyatakan, pihaknya telah menyampaikan keluhan nelayan tersebut kepada kepada bupati setempat dan Dinas Kelautan dan Perikanan.

Ia berharap, ada solusi dari pemerintah daerah setempat untuk mengatasi limbah yang mencemari laut di wilayah itu.

Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Mukomuko Rahmad Hidayat meminta nelayan melaporkan masalah itu ke instansi tersebut.

"Kami minta mereka membuat surat resmi terkait masalah itu, selanjutnya dinas ini menyurati Dinas Lingkungan Hidup untuk meminta dinas itu menelitinya," ujarnya.

Baca juga: Nelayan Mukomuko pertanyakan asal limbah cemari laut

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018