Mukomuko (Antaranews Bengkulu) - Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, melibatkan seluruh Puskesmas untuk mengawasi peredaran ikan kaleng yang mengandung cacing di toko dan pasar tradisional di daerah itu.

"Kami minta Puskesmas segera melakukan pengawasan dan turun ke semua toko dan pasar yang menjual produk tersebut di wilayahnya," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Junharto di Mukomuko, Kamis.

Pemerintah daerah setempat melalui Dinas Kesehatan melibatkan puskesmas dalam mengawasi peredaran ikan kaleng yang mengandung cacing menindaklanjuti pemberitaan di media massa terkait ditemukan cacing dalam produk ikan kaleng.

Selain itu berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI terhadap sampling dan pengujian produk ikan dalam kaleng pada tanggal 28 Maret 2018.

Berdasarkan hasil pengujian BPOM menyebutkan sebanyak 66 merk yang dilakukan pengujian, sebanyak 27 merk positif mengandung parasit cacing terdiri dari 16 produk impor dan 11 produk dalam negeri.

Ia menyatakan, instansi itu telah menurunkan petugas kesehatan untuk memeriksa produk ikan kaleng yang mengandung cacing di sejumlah toko di daerah itu.

Selain itu, dia minta, kepada seluruh pedagang yang menjual produk makarel dan ikan kaleng yang bercacing di daerah itu agar segera melakukan penarikan.

Karena, kata dia, produk ikan kaleng yang mengandung cacing itu dilarang untuk memperjualbelikan kepada masyarakat.

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018