Jakarta (ANTARA Bengkulu) - Internet ternyata memiliki andil dalam memicu kepunahan harimau di Indonesia, kata aktivis dari Forum HarimauKita, H.A. Wahyudi.
"Internet menyumbang peningkatan yang sangat tajam terhadap aktivitas perburuan dan perdagangan harimau sumatera yang ilegal, serta pejualan organ-organ tubuhnya," ujar Wahyudi kepada ANTARANews.com.
Wahyudi yang merupakan executive officer Forum HarimauKita, mengatakan harimau itu memiliki andil yang besar dalam menjaga keseimbangan ekosistem hutan dan alam Indonesia.
Forum HarimauKita mentargetkan perdagangan harimau di internet mecapai 0 persen pada akhir 2012.
Sebagai lembaga swadaya masyarakat, Forum HarimauKita bermitra dengan 26 organisasi lokal maupun internasional seperti WWF.
Forum HarimauKita mengajak masyarakat untuk melaporkan kegiatan perdagangan organ tubuh harimau yang diperjual belikan di laman internet.
"Caranya mudah, cukup mengkopi alamat dari laman yang diduga memperdagangkan organ tubuh harimau, dan mengirimkan alamat laman itu kepada surat elektronik kami di forum@harimaukita.org.id," demikian Wahyudi. (ANT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012
"Internet menyumbang peningkatan yang sangat tajam terhadap aktivitas perburuan dan perdagangan harimau sumatera yang ilegal, serta pejualan organ-organ tubuhnya," ujar Wahyudi kepada ANTARANews.com.
Wahyudi yang merupakan executive officer Forum HarimauKita, mengatakan harimau itu memiliki andil yang besar dalam menjaga keseimbangan ekosistem hutan dan alam Indonesia.
Forum HarimauKita mentargetkan perdagangan harimau di internet mecapai 0 persen pada akhir 2012.
Sebagai lembaga swadaya masyarakat, Forum HarimauKita bermitra dengan 26 organisasi lokal maupun internasional seperti WWF.
Forum HarimauKita mengajak masyarakat untuk melaporkan kegiatan perdagangan organ tubuh harimau yang diperjual belikan di laman internet.
"Caranya mudah, cukup mengkopi alamat dari laman yang diduga memperdagangkan organ tubuh harimau, dan mengirimkan alamat laman itu kepada surat elektronik kami di forum@harimaukita.org.id," demikian Wahyudi. (ANT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012