Mukomuko (Antaranews Bengkulu) - Nelayan di Pantai Indah Mukomuko Kelurahan Koto Jaya, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, sejak sebulan ini resah karena limbah padat yang diduga berasal dari pabrik pengolahan minyak mentah kelapa sawit atau CPO mencemari air laut dan memenuhi alat tangkap ikan milik nelayan tersebut.

"Jumlah limbah yang ada di perairan laut di wilayah ini semakin banyak sehingga alat tangkap dipenuhi limbah tersebut," kata Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Mukomuko Rahmad Hidayat saat dihubungi dari Mukomuko, Kamis.

Ia mengatakan hal itu saat melakukan pemeriksaan sejumlah alat tangkap ikan yang dipenuhi limbah yang diduga berasal dari pabrik CPO di daerah itu.

DKP setempat melakukan pemeriksaan alat tangkap ikan milik nelayan di wilayah itu bersama dengan Wakil Ketua I DPRD Mukomuko Ery Zulhayat, pejabat Dinas Lingkungan Hidup setempat.
 
Limbah pabrik CPO di perairan laut Mukomuko. (Foto Antarabengkulu/Ferri Arianto)

Akibat limbah yang memenuhi alat tangkap ikan ini, katanya, membuat nelayan setempat minim hasil tangkapan. Sekitar 20 perahu motor tempel minim hasil tangkap dari laut.

Bahkan, katanya, sejumlah nelayan setempat hampir saja membuang alat tangkap lore yang dipenuhi limbah karena nelayan kesulitan mengangkatnya.

"Alat tangkap nelayan itu berat oleh limbah tersebut sehingga nelayan hampir saja membuang alat tangkapnya," ujarnya.

Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Mukomuko Ery Zulhayat minta pemerintah daerah setempat membentuk tim gabungan yang terdiri dari DKP dan DLH untuk menanggulangi masalah ini.

Selain itu, katanya, tim ini bertugas menyelidiki jenis limbah yang mencemari air laut di daerah itu dan melakukan investigasi untuk mengetahui asal limbah tersebut.

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018