Rejang Lebong (Antaranews Bengkulu) - Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, meminta warga setempat melaporkan kasus gizi buruk yang terjadi di wilayah masing-masing.

Kepala Dinas Kesehatan Rejang Lebong Asli Samin di Rejang Lebong, Senin, mengatakan laporan dari masyarakat tersebut akan memudahkan petugas kesehatan di 15 kecamatan di Rejang Lebong memberikan penanganan.

"Laporan kasus gizi buruk dari masyarakat kepada petugas kesehatan maupun ke Puskesmas terdekat ini untuk memudahkan penanganan oleh petugas terkait," katanya.

Kasus gizi buruk yang dialami anak berusia lima tahun asal Desa Periang, Kecamatan Sindang Beliti Ilir, yang saat ini menjalani perawatan di RSUD Curup sejak 13 April merupakan salah satu kasus gizi buruk yang baru diketahui petugas manakala penderitanya berobat ke rumah sakit.

Saat ini penderita gizi buruk yang diketahui bernama Muhammad Hanif, anak ketiga dari pasangan Surya (49) dan Kembang Rela (42) kata dia, sudah menjalani perawatan intensif di RSUD Curup.

Muhammad Hanif berdasarkan diagnosa sementara dari dokter RSUD Curup menderita gizi buruk, namun hasil pemeriksaan lengkap dari laboratorium akan memastikan apakah anak itu terkena gizi buruk atau ada penyakit penyertanya. Sedangkan untuk biaya perawatan Hanif saat ini sepenuhnya ditanggung oleh Pemkab Rejang Lebong melalui BPJS Kesehatan.

Sebelumnya ibu korban, Kembang Rela mengatakan anaknya sudah menginjak usia lima tahun, dengan usianya itu Hanif baru memiliki berat badan 10 kg, pada anak seusianya minimal sudah memiliki berat badan 15 kg.

Anaknya terkena gizi buruk kata dia, sejak dua bulan lalu manakala mengalami sakit. Muhammad Hanif mengalami sakit demam dan diindikasikan terkena tipus, kendati sudah berobat namun panas masih tinggi sehingga lambat laun beratnya terus berkurang hingga akhirnya tidak bisa berdiri lantaran tidak mampu menopang tubuhnya lagi.

Dia berharap, Pemkab Rejang Lebong dan pihak lainnya bisa membantu pemulihan anakny, karena jika mengandalkan pemberian suaminya yang bekerja sebagai petani karet dengan penghasilan seminggu berkisar Rp60.000, tidak mencukupi.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018