Bengkulu Selatan (Antaranews Bengkulu) - Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan, Povinsi Bengkulu, akan memaksimalkan pemanfaatan teknologi pertanian guna mengatasi penurunan jumlah petani yang terjadi setiap tahun.

"Melalui pemanfaatan aplikasi teknologi, Alsinta, maka akan memaksimalkan potensi sumber daya manusia di sektor pertanian," ujar Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bengkulu Selatan Sukarni Dunip, Jumat.

Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bengkulu Selatan, mencatat terjadi pengurangan jumlah petani secara signifikan. Tahun 2017, ada 41.970 petani atau menurun bila dibanding 2007 lalu yang mencapai 109.862 petani.

Sukarni mengaku pihaknya akan terus berupaya menyelasaikan kebijakan pertanian dengan kemampuan SDM agar mampu mengelola berbagai hasil pertanian secara lebih maksimal.

"Bengkulu Selatan memiliki sumber daya yang melimpah. Melalui optimalisasi teknologi dan alat mesin pertanian, maka petani bisa lebih produktif dalam mengelola lahannya," katanya.

Dijelaskan Sukarni, secara sederhana petani bisa mempelajari teknik berbudidaya tanaman dengan baik melalui internet. Pihaknya juga melakukan penyuluhan dua kali dalam sepekan guna meningkatkan kualitas SDM di sektor pertanian tentang bagimana menggunakan alat mesin pertanian agar petani dapat memanfaatkan teknologi secara tepat guna.

"Teknologi akan mengatasi persoalan kuantitas sumber daya manusia di sektor pertanian," imbuhnya.

Sepanjang tahun 2018, Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bengkulu Selatan menargetkan produksi pertanian strategis berupa 90 ribu ton beras, 16 ribu ton jagung, 191 ribu ton sawit, empat ribu ton karet dan 182 ribu ton daging sapi.

Jumlah produksi pertanian tersebut diharapkan bisa mencukupi kebutuhan bagi 156 ribu jiwa penduduk di Bengkulu Selatan, yang tersebar di 11 kecamatan dengan 148 desa.
 

Pewarta: Purnama P*Nur Muhamad

Editor : Riski Maruto


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018