Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Bursa Efek Indonesia berencana menambah galeri investasi mereka di Provinsi Bengkulu guna meningkatkan literasi dan koneksi masyarakat terhadap pasar modal.

"Rencananya di Kabupaten Rejang Lebong menambah yang telah ada. Satu lagi di Bengkulu Utara, tapi kita sedang analisa akan bekerja sama dengan universitas mana atau lembaga lain yang dinilai memiliki kompetensi," kata Kepala BEI Perwakilan Provinsi Bengkulu Bayu Saputra di Bengkulu, Minggu.

Menurut dia, pasar modal tidak hanya diperkenalkan pada masyarakat perkotaan atau ibu kota provinsi saja, namun terus menjangkau ke masyarakat yang berada di kabupaten-kabupaten.

Bahkan literasi pasar modal sendiri sebenarnya paling dibutuhkan oleh masyarakat di perdesaan agar mereka tidak mudah tertipu jenis-jenis investasi bodong atau "money game".

"Jangan salah, uang yang banyak itu di perdesaan, setelah panen sawit atau karet contohnya, mereka dapat menabung, kalau tidak ada literasi keuangan dan pasar modal yang baik kita takut jerih payah petani kita hilang akibat investasi bodong," katanya.

Dengan adanya galeri investasi, diharapkan masyarakat mendapatkan wawasan lebih baik mengenai jenis investasi yang aman serta tentang pasar modal tentunya.

"Masyarakat bisa menabung sekaligus menjadi investor di pasar modal, perekonomian rakyat jadi terangkat serta terhindar dari investasi bodong," ujarnya.

Saat ini, BEI bekerjasama dengan universitas yang ada di Provinsi Bengkulu telah mendirikan lima galeri investasi, empat di Kota Bengkulu dan satu di Kabupaten Rejang Lebong.

"Pertumbuhan investor di Bengkulu sendiri cukup baik, sekitar 100 investor baru setiap bulannya," pungkas Bayu.

Pewarta: Boyke ledy watra

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018