Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Para pekerja perempuan pemilah batu bara di area penumpukan batu bara atau ?stockpile? di kawasan Pelabuhan Pulau Baai mengharapkan penyediaan alat pelindung diri yang memadai seperti masker penghadang debu.

"Selama ini masih memakai masker yang biasa untuk kendaraan bermotor, belum bisa menghalau debu batu bara," kata Miswati, pekerja perempuan pemilah batu bara di Pelabuhan Pulau Baai, Selasa.

Ia mengatakan memperingati Hari Buruh Internasional pada 1 Mei 2018, para buruh perempuan pemilah batu bara tidak menuntut banyak namun berkaitan dengan alat pelindung diri menjadi kebutuhan dasar.

Apalagi pekerjaan yang dilakukan para buruh perempuan di area kerja tersebut berisiko tinggi dengan kesehatan para pekerja.

"Kami khawatir dengan kondisi kesehatan karena debu batu bara ini bisa mengakibatkan paru-paru hitam," ucapnya.

Sementara pekerja lainnya, Nurhikmah mengatakan pengadaan masker yang sesuai standar menjadi kebutuhan mendasar para pekerja yang setiap hari berkutat dengan debu batu bara.

Koordinator Aliansi Tolak Paru Hitam Bengkulu, Feni Oktavera mengatakan ada 23 perusahaan pemilik area penumpukan atau "stockpile" batu bara di Pelabuhan Pulau Baai.

"Dari 22 perusahaan itu, baru satu perusahaan yang menyediakan alat pelindung diri berupa masker tapi perlu diuji apakah sesuai standar atau belum," katanya.

Aliansi yang diinisiasi Kanopi Bengkulu tersebut juga mendorong pemerintah daerah untuk mendesak perusahaan menyediakan alat pelindung diri yang memadai.

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Bengkulu, Sudoto mengatakan pemerintah daerah sudah menerbitkan Surat Edaran tentang Pelaksanaan Norma Ketenagakerjaan yang berpedoman pada sejumlah peraturan perundang-undangan.

"Surat edaran sudah diterbitkan Gubernur Bengkulu dan mulai kami edarkan ke seluruh perusahaan di mana salah satu poinnya adalah tentang alat pelindung diri yang wajib disediakan perusahaan," katanya.

 

Pewarta: Helti Marini S

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018