Mukomuko (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menjalin kerja sama dengan Dinas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk memeriksa kesehatan para pekerja panti pijat dan tempat hiburan guna mengantisipasi penyebaran penyakit HIV/AIDS di daerah ini.
Kabid Pemberantasan Penyakit Menular Dinkes Mukomuko Hamdan di Mukomuko, Minggu mengatakan instansinya tahun ini ada kegiatan deteksi dini penderita baru HIV/AIDS dengan targetkan sebanyak 4.800 orang.
"Untuk menjalankan kegiatan ini kami kerja sama dengan Dinas Satpol PP untuk memeriksa kesehatan pekerja panti pijat yang terjaring razia penyakit masyarakat," katanya.
Ia menyebutkan, sebanyak 4.800 orang warga setempat yang menjadi sasaran deteksi dini penderita baru HIV/AIDS itu merupakan populasi kunci HIV seperti ibu hamil, pasien TBC, dan lain-lain.
Menurutnya, hanya ibu hamil, pasien TBC yang menjadi populasi kunci karena di daerah ini tidak ada wanita tuna susila (WTS) atau pekerja sek komersial (PSK).
Kendati demikian, katanya, pihak Satpol PP meminta Dinkes untuk memeriksa kesehatan para pekerja panti pijat maupun pemandu lagu (PL) yang terjaring razia pekat.
Sementara itu, ia mengatakan, dari target sebanyak 4.800 orang yang menjadi sasaran deteksi dini penderita baru HIV/AIDS, baru 85 persen yang terealisasi, sehingga masih ada 15 persen lagi yang belum diperiksa.
Dari hasil deteksi dini tersebut, katanya, ditemukan sebanyak 12 orang warga yang positif menderita penyakit HIV/AIDS, dan belasan penderita ini dalam proses pengobatan.
Hamdan mengatakan mereka akan menjalani pengobatan sampai akhir hayat dan kondisi mereka sehat. Namun dikatakannya virus tidak bisa hilang apabila dia rutin minum obat Antiretroviral.
Dia memastikan kondisi penderita ini tetap sehat sepanjang tidak ada komplikasi dengan penyakit lain.
Untuk mencegah penyebaran penyakit ini, pihak memperbanyak kegiatan seperti penyuluhan kepada populasi kunci oleh jajaran tenaga kesehatan di puskesmas.
Dinkes-Satpol PP Mukomuko kerja sama antisipasi penyebaran HIV/AIDS
Minggu, 15 Desember 2024 18:41 WIB 248