Rejang Lebong (Antaranews Bengkulu) - Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu menyatakan penanganan kasus gizi buruk yang terjadi di daerah itu melibatkan semua pihak.

"Penanganan kasus gizi buruk ini bukan hanya tanggung jawab dinas kesehatan saja tapi semua pihak terlibat di dalamnya, terutama untuk menangani kemiskinan masyarakat," kata Kepala Dinas Kesehatan Rejang Lebong, Asli Samin saat dihubungi di Rejang Lebong, Selasa.

Perlunya keterlibatan pihak lainnya dalam penanganan kasus gizi buruk ini tambah dia, karena anak-anak yang menderita gizi buruk ini berasal dari kalangan masyarakat miskin.

Penanganan penderita gizi buruk ini harus melibatkan pihak lainnya, sebagai contoh jika petugas kesehatan memberikan penanganan dengan memberikan paket makanan tambahan terkadang tidak sepenuhnya dinikmati oleh anak yang menderita gizi buruk.

"Kalau paket makanan tambahan ini diberikan kepada anak yang menderita gizi buruk saja, sementara saudara-saudara dan orang tuanya tidak ada makanan lainnya sehingga memakan makanan tambahan yang diberikan petugas. Ini kemiskinannya juga harus ditangani, maka harus ada keterlibatan pihak lainnya," ujar Asli Samin.

Kalangan anak yang menderita gizi buruk dalam 15 kecamatan di Rejang Lebong yang ditemukan petugas maupun diberitakan media massa kata dia, bukanlah hal yang harus ditutupi-tutupi namun harus diangkat sehingga bisa diberikan penanganan oleh petugas.

Sementara itu penanganan terhadap Muhammad Hanif (5) anak petani penggarap kebun karet asal Desa Periang di Kecamatan Sindang Beliti Ilir, yang masuk ke RSUD Curup pada 13 April lalu lantaran menderita gizi buruk dengan berat badannya 10 kg, pada hal anak seumurannya minimal memiliki berat badan 15 kg.

"Kondisinya sudah semakin membaik dan untuk beberapa bulan kedepannya penanganannya dilakukan oleh petugas kesehatan dari Puskesmas Sindang Beliti Ilir, mudah-mudahan kondisinya akan terus membaik sehingga berat badannya bisa kembali normal," katanya.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018