Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu mencatat bahwa transportasi udara menjadi komoditas pendorong inflasi Bengkulu pada April 2018.

Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Provinsi Bengkulu Budi Hardiyono di Bengkulu, Rabu, menyebutkan transportasi udara memberi andil 0,24 persen (mtm) dari 0,26 persen (mtm) inflasi Bengkulu pada April 2018 atau penyumbang teratas dari 10 komoditas penyokong inflasi Bengkulu.

"Beruntungnya kelompok bahan makanan mengalami deflasi sehingga inflasi April dicatat bisa sedikit lebih rendah menjadi 0,26 persen, angka ini juga lebih rendah sekitar 0,1 dari bulan sebelumnya," kata dia.

Kalau dilihat secara pengelompokan, menurut Budi, ada empat kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi, satu stabil dan dua kelompok mengalami deflasi.

Kelompok transportasi dan jasa keuangan mengalami inflasi tertinggi yakni sebesar 1,55 persen. Selanjutnya kelompok kesehatan mengalami inflasi sebesar 0,36 persen, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,33 persen, dan kelompok sandang sebesar 0,11 persen.

"Sebab kelompok pendidikan dan rekreasi stabil 0,00 persen dan bahan makanan minus 0,21 persen serta kelompok perumahan, listrik, air dan gas minus 0,33 persen, jadinya inflasi Bengkulu cukup stabil walau transportasi udara angka inflasinya cukup tinggi," ujarnya.

Kalau melihat nilai inflasi tahun berjalan, Provinsi Bengkulu masih mencatatkan angka yang cukup bagus, yakni sebesar 1,32 persen.

Begitu juga dengan inflasi tahunan, untuk Provinsi Bengkulu masih berada dalam target nasional pada rentang 3--5 persen (year on year), karena masih mencatatkan angka sebesar 3,76 persen.

Pewarta: Boyke ledy watra

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018